Matanurani, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengumumkan bahwa dalam waktu dekat, PBNU akan menyelenggarakan ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) yang akan berlangsung bersamaan dengan momentum KTT ASEAN 2023.
IIDC merupakan forum para pemimpin berbasis keagamaan yang akan berkumpul dan berdiskusi, melibatkan 11 negara anggota ASEAN dan juga negara-negara lainnya, seperti Amerika, Jepang, India, Polandia, Srilanka, dan Tiongkok.
“Gagasan kami adalah menjadikan forum ini sebagai wadah strategis untuk konsolidasi jaringan di lingkungan ASEAN dan sekitarnya. Oleh karena itu, kami memberi judul forum ini sebagai Intercultural and Interreligious Dialogue Conference karena melibatkan berbagai kelompok agama dan didasarkan pada nilai-nilai kultural yang kurang lebih sama yang diwarisi bersama oleh masyarakat ASEAN dan sekitarnya,” ujar Ketum PBNU, Gus Yahya, dalam Media Briefing IIDC di Gedung PBNU, Jakarta Pusat.
ASEAN IIDC 2023 secara resmi menjadi bagian dari agenda inti KTT ASEAN yang memiliki tema “ASEAN Shared Civilizational Values: Building an Epicentrum of Harmony to Foster Peace, Security, and Prosperity.” Forum ini akan menjadi salah satu bagian penting dalam konklusi pembahasan KTT ASEAN mendatang.
Tujuan utama dari penyelenggaraan IIDC adalah untuk membangun dan mengharmonisasi perdamaian dari perspektif keagamaan. Gus Yahya menjelaskan bahwa forum ini menjadi wadah untuk mengidentifikasi secara jernih permasalahan dari sudut pandang keagamaan.
“Setiap kelompok agama memiliki kesempatan untuk menyampaikan pandangan mereka secara terbuka dan kritis. Para tokoh agama juga merasa bahwa forum ini memberikan kebebasan dalam melihat masalah secara lebih jernih,” jelasnya.
Rencananya, ASEAN IIDC akan dihadiri dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 7 Agustus 2023, yang akan berlangsung di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
“Sebanyak 200 peserta dari berbagai tokoh agama ASEAN dan sekitarnya akan hadir dalam acara ini, yang telah diundang melalui kerja sama dengan pemerintah,” pungkas Gus Yahya.(Bes).
