Home Pariwisata Wisata Halal di Danau Toba, Mengancam Jati Diri Batak

Wisata Halal di Danau Toba, Mengancam Jati Diri Batak

0
SHARE

Matanurani, Doloksanggul – Wacana Danau Toba menjadi wisata halal dan wisata syariah yang digaungkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menuai sikap penolakan keras dari warga Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.

“Wacana tersebut diyakini akan mengikis budaya Batak dan menghasilkan budaya baru,” kata salah seorang tokoh masyarakat Humbahas, Mangupar Manullang, di Doloksanggul, Sabtu (31/8).

Pada prinsipnya, menurut Mangupar, masyarakat di kawasan Danau Toba termasuk di Kabupaten Humbahas sangat humanis dengan budaya lain. Tentu karena mengedepankan kebinekaan.

“Saya pikir masyarakat di kawasan Danau Toba terbuka dengan beraneka ragam budaya dan kepercayaan,” kata mantan Kadis PariwisataHumbahas itu.

Untuk diketahui, kata pria pemilik sabuk hitam bela diri karate itu, filsafat Batak sebagai landasan bersosial dan bermasyarakat, disebut dengan “Dalihan Natolu”.

Kami siap dengan kemajuan. Tapi jangan paksa kami dengan identitas budaya baru, apalagi yang disebut dengan wisata halal dan bersyariah

“Somba marhula-hula, manat mardongan tubu dan elek marboru. Tempat status sosial, lakukan yang menjadi hak dan kewajibanmu,” tandasnya.

Kemudian, berkaca dari daerah wisata yang selangkah lebih maju yakni Bali sebagai destinasi pariwisata yang cukup diminati, tradisi dan budaya di sana menjadi benteng kekuatan dalam mempertahankan jati diri.

“Budaya menjadi kekuatan masyarakat Bali dan siap sebagai tuan rumah yang baik,” sebutnya.

Seturut dengan itu, program mewujudkan Danau Toba sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), diharapkan menjadi gerbang membangun pariwisata modern.

Tujuan turis mancanegara datang ke kawasan Danau Toba, selain untuk melihat indahnya panorama danau dan alam, juga melihat situs sejarah dan keunikan budaya yang ada di dalamnya, dikemas dalam paket wisata berkelas.

“Kami siap dengan kemajuan. Tapi jangan paksa kami dengan identitas budaya baru, apalagi yang disebut dengan wisata halal dan bersyariah. Jangan usik budaya kami, karena kami adalah tuan rumah yang baik,” kata mantan Kasat Pol PP Humbahas itu.(Tag).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here