Home Benny's Wisdom Kunjungan Kerja KEIN ke Kecamatan Mijen Semarang Jawa Tengah

Kunjungan Kerja KEIN ke Kecamatan Mijen Semarang Jawa Tengah

0
SHARE

Matanurani, Semarang – Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) melakukan  kunjungan kerja nya pada hari pertama ke kecamatan Mijen Semarang, Kamis (26/5).

Rombongan KEIN yang dipimpin Ketua Kelompok Kerja (Pokja) pangan KEIN, Benny Pasaribu disambut Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Wahyu Permata Rusdiana, di dampingi Harjuli, Kepala bidang P2BN  Dinas Pertanian dan perkebunan provinsi Jawa Tengah beserta lurah dan sejumlah kelompok petani  yang berada di kecamatan Mijen Jawa Tengah.

Dalam sambutannya Benny menyatakan saat ini penyaluran kredit ke petani masih belum optimal. Karenanya KEIN berinisitif untuk melihat secara langsung bagaimana
penyaluran kredit atau permodalan oleh perbankan sampai ke tangan petani terutama para petani yang berada di kecamatan Mijen kota Semarang.

“Skema kredit dari sejumlah bank masih belum banyak diakses oleh petani. Kebanyakan petani akhirnya kembali meminjam uang dari tengkulak atau rentenir yang mudah diakses tapi dengan bunga sangat tinggi,” kata Benny.

Karenanya lanjut Benny perlu solusi yang positif  agar petani mampu membiayai kebutuhannya dalam melakukan budidaya maupun melakukan pemasaran dan pengolahan.

“Misalnya kredit kepada petani diberikan tanpa agunan, tepat sasaran, jumlah kredit, tepat waktu saat dibutuhkan, dan dikembalikan saat pembayaran panen (yarnen),” kata Benny.

Ditempat yang sama Kepala dinas Pertanian Wahyu Permata Rusdiana mengapresiasi kedatangan KEIN di kecamatan Mijen Kota Semarang.

Menurut Wahyu, petani di Semarang baru  hanya ada sekitar 44.000 dari penduduk sekitar 1.6 juta jiwa. Sementara untuk di kelurahan Purwosari baru ada sekitar 161 ha lahan dan di kecamatan Mijen sekitar 770 ha sawah yang masih bisa dikerjakan oleh petani.

“Kedatangan KEIN tentu merupakan motivasi bagi kami dinas pertanian untuk melaksanakan kegiatan terutama untuk lahan sawah yang ada di Kota Semarang,” ujarnya.

Sementara itu Ketua kelompok tani Purwosari, Marzuki memintan KEIN untuk mendorong pemerintah mengubah pola subsidi pupuk menjadi subsidi harga pascapanen.

“Banyak petani mengeluh dan petani butuh kepastian harga pascapanen.Harusnya  subsidi input menjadi subsidi output. Dengan demikian kebijakan itu akan mendapatkan kepastian harga yang terbaik secara otomatis kesejahteraan petani terjamin,” pungkasnya. (Smn).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here