Home HKTI HKTI Sayangkan Bentrokan TNI dengan Petani di Deli Serdang

HKTI Sayangkan Bentrokan TNI dengan Petani di Deli Serdang

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi ( BPO)  Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Benny Pasaribu prihatin atas terjadinya bentrokan dan saling pukul antara aparat TNI AD dan petani di Deli Serdang, Sumatera Utara yang viral di video media sosial, Jumat (7/1).

Menurut Benny, konflik tanah di berbagai daerah memang masih banyak belum terselesaikan. Bahkan bentrok antara aparat dengan petani sering terjadi di sejumlah daerah.

“Karena itu kita patut pertanyakan kehadiran TNI AD di lokasi bahkan masuk ke sawah mengejar petani yang sedang bekerja. Apakah tugas pokok dan tanggungjawab TNI AD sampai sejauh itu?. Kita tau bahwa Petani itu bukan teroris atau pengganggu kedaulatan negara,” ungkap Benny kepada matanurani, Senin (10/1).

Namun Benny meyakini pimpinan TNI AD, Jenderal Andhika, bisa menindak tegas para pelaku dan membuat legasi agar setiap prajurit menahan diri dan tidak dengan mudah menjadi alat privasi melindungi kepentingan seseorang atau perusahaan tertentu dan memukuli rakyat kecil khususnya petani.

“Saya yakin, Jenderal Andhika akan membuat peraturan baru yang lebih jelas agar mudah dimplementasikan oleh jajaran TNI sampai di daerah. Peraturan yang ditegakkan di daerah sehingga ada kepastian bahwa prajurit TNI tidak akan pernah lagi menghakimi petani atau kelompok rakyat kecil lainnya ketika terjadi konflik lahan antara rakyat dengan perusahaan tertentu,” terang Benny.

Demikian juga aparat hukum lanjut Benny agar lebih hati-hati dalam menghukum petani atau rakyat kecil dengan memenangkan perusahaan tertentu.

“Mediasi harus diutamakan dan didorong dari pada memenangkan pihak perusahaan. Kecuali para petani dibacking oleh perusahaan tertentu atau menjadi alat perusahaan. Itupun sebaiknya dilakukan mediasi. Pihak-pihak yang berada di belakang konflik- atau mafia tanah, harus ditemukan dan dihukum,” tegas Benny.

Menurut Benny, petani perlu dilindungi dan diberdayakan oleh negara. Pemerintah harus berpihak kepada petani dengan memberikan bantuan perkuatan dan menjaga iklim kondusif untuk bertani. Risiko bertani yang dihadapi petani sangat besar dan sering diluar kontrol petani, seperti musim, hama penyakit, ketersediaan teknologi, modal, pasar, dan sebagainya.

“Itu sebabnya Ketua umum HKTI Jenderal TNI AD (Purn) Moeldoko selalu mengingatkan, bahwa persoalan yang dihadapi petani tidaklah mudah. Seluruh kekuatan bangsa sejatinya perlu membantu, melindungi, dan memberdayakan petani. Seperti bunyi slogan kita Petani makmur Negara kuat,” pungkas Benny.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here