Matanurani, Jakarta – Sekertaris Jenderal Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Benny Pasaribu menyebutkan Presiden Jokowi telah banyak menyediakan program-program bantuanĀ dalam pengembangan sektor pertanian di tanah air selama pemerintahannya.
Misalnya saja Asuransi Gagal Panen serta penambahan jumlah Penyuluh Pertanian. Demikian juga pembangunan bendungan, waduk, dan embung, program pupuk murah dan bantuan alat mesin pertanian, dan sebagainya.
Meski begitu, tambah Benny yang juga Tim Ekonomi TKN pasangan Jokowi – Maruf Amin, kita sangat menyayangkan jika seluruh program dan bantuan yang sudah disediakan Jokowi kurang disosialisasikan kepada petani dan nelayan sehingga publik kurang paham.
“Jika begitu masalahnya ada pada tingkat teknis pelaksanaan, menyangkut koordinasi antara kementerian pertanian dan Dinas-dinas Pertanian Pemerintah Daerah,” ungkap Benny kepada matanurani di Jakarta, Selasa (5/2).
Namun, Benny berkeyakinan ke depan Pak Jokowi akan membenahi Kementan. “Dan akan lebih banyak turun ke daerah melihat kenyataan dan mencari solusi di lapangan”. Jumlah Penyuluh akan ditambah dan memberi kesempatan luas untuk diangkat menjadi PNS.
Sebelumnya saat deklarasi Tenaga Harian Lepas (THL) dan Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TBPP), Minggu (3/2) lalu di Semarang, pemerintah mengungkapkan dibutuhkan sedikitnya 40.000 penyuluh pertanian untuk mengembangkan sektor pertanian di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo mengatakan penyuluh pertanian sangat penting untuk memajukan potensi hasil tani di suatu daerah. Saat ini, sudah ada 17.000 lbh tenaga Penyuluh lapangan, di antaranya ada 6.058 THL dan TBPP yang sudah menjadi pegawai negeri. (Smn).