Oleh : Dr. S Benny Pasaribu
KALAU kita kaji secara mendalam, dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan kita semua, maka sangat sulit menghindar dari tularan virus corona, COVID 19.
Kenapa? Bervariasi alasannya.
Banyak warga masyarakat dimana kesadaran akan kebersihan, kepedulian, kedisiplinan, ketertiban, kerapian, pemahaman, dan sebagainya masih rata-rata cukup rendah.
Ditambah dengan keteledoran dan kecerobohan yang relatif tinggi. Hubungan sosial dan kekeluargaan dengan kumpul-kumpul sangat tinggi, dan sebagainya. Hingga mata pencaharian memaksa harus keluar rumah dengan mobilitas tinggi.
Oleh karenanya, kita sebaiknya lebih fokus dan berfikir solusi lain, yaitu dengan cara:
1. Memperkuat daya tahan tubuh/ imunitas/ antibodi. Karena virus akan dibunuh antibodi jika kita punya imunitas yang kuat. Caranya banyak. Ada dengan meminum vitamin C dan E, dsb.
2. Mengisolasi orang-orang dengan berisiko tinggi yang meninggal karena virus, yaitu Lansia dan Orang-orang pengidap penyakit komplikasi menahun. Mereka inilah yang berhak mendapat perhatian/ pengawasan, isolasi, dan untuk dirawat di Rumah Sakit.
Jadi fokus saja target grupnya. Saya yakin tidak akan banyak korban mati, biaya bisa hemat, Indonesia dapat segera free dari COVID 19, bisa bulan April ini selesai.
Tetapi jika semua yang terpapar diurus tanpa memperhatikan daya tahan tubuh maka kita masuk jebakan kepanikan. Tidak mungkin semua bisa diurus Pemerintah karena keterbatasan sumberdaya.
Cara ini sangat BERBAHAYA.
Jangan sampai Rumah Sakit penuh orang -orang yang kuat imunitasnya, sedangkan orang-orang yang berisiko tinggi harus menerima takdir, meninggal. Sekali lagi BERBAHAYA. Semoga usulan solusi ini bermanfaat.
Penulis adalah ekonom senior dan mantan Ketua KPPU RI