Matanurani, Jakarta – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni P Joewono mengungkapkan, pertumbuhan kredit UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) telah menunjukkan sinyal positif sejak Mei 2021 setelah mengalami kontraksi selama 9 bulan sejak Agustus 2020.
“Hal ini tercermin dari pertumbuhan tahunan (yoy) yang positif sebesar 1,57% pada Mei 2021 dan terus bertumbuh positif hingga sebesar 2,70% pada Agustus 2021,” kata Doni dalam webinar “Pembiayaan UMKM” yang merupakan rangkaian kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021, Jumat (24/9).
Doni menyampaikan, peluang pengembangan UMKM di masa pemulihan saat ini perlu mendapatkan dukungan pembiayaan. Namun hal tersebut juga harus dibarengi dengan komitmen UMKM dalam menjaga kualitas produk dan memanfaatkan teknologi digital.
“Untuk mendapatkan kemudahan akses pembiayaan, UMKM harus senantiasa konsisten dan berkomitmen dalam menjaga kualitas produknya, kreatif dan inovatif, memanfaatkan teknologi digital, berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, serta mampu secara selektif dan cermat dalam mengakses informasi mengenai akses pembiayaan,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba R juga menegaskan pentingnya UMKM memiliki rekam jejak kinerja usaha yang baik untuk mendapatkan akses pembiayaan.
“UMKM diharapkan meningkatkan kemampuannya dalam menyusun laporan keuangan, serta mampu memanfaatkan teknologi digital sehingga rekam jejak digital dari UMKM tersebut pada akhirnya memberi kemudahan dalam penilaian prospek kredit UMKM,” kata Hanung.
Hanung juga menegaskan, UMKM perlu secara aktif memperoleh informasi mengenai akses pembiayaan, termasuk menggali informasi mengenai program-program pembiayaan pemerintah.(Bes).
