Matanurani, Jakarta – Penyelenggara pemilu perlu hati-hati menghelat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 di tengah pandemi COVID-19. Pemerintah pusat tetap optimis bisa melaksanakannya pada Desember nanti.
Rintangan pertama yang harus dihadapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah menyiapkan aturan dan tata cara pilkada. Kedua, masa persiapan sampai pemungutan suara dibayangi oleh penyebaran virus Sars Cov-II. Situasi seperti ini belum pernah terjadi dimanapun. (Baca juga: Data Pemilih Pemilu Dibobol Hacker, KPU Langsung Cek Server Data)
Menurut Plt Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar, negara harus tetap menjalankan kehidupan demokrasi demi menjaga keberlangsungan kedaulatan rakyat. “Bangsa ini memang harus bangkit, bagaimana menjalankan demokrasi di tengah pandemi COVID-19” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/5).
Pandemi COVID-19, katanya, menjadi tantangan khusus yang belum pernah dialami penyelenggara pemilu di belahan dunia manapun. Seluruh dunia melakukan trial and error dalam usaha menjalankan pesta demokrasi di tengah pandemi COVID-19.
“Kami belajar dari yang sukses dan gagal. Semua negara, termasuk penyelenggara pemilu, di seluruh dunia belum punya pengalaman menghadapi pemilu atau pilkada dalam situasi wabah. Oleh karena itu, kita pertama kali menjadi saksi sejarah dunia,” tutur Bahtiar.
Dia mengajak semua pihak sama-sama belajar dari situasi ini dan penuh ketidakpastian. Pilkada 2020 ini menjadi tantangan demokrasi yang cukup berat. Selain menjamin kedaulatan rakyat, pelaksanaan pilkada juga harus menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Bahtiar mengungkapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 akan mendukung sepenuhnya pelaksanaan pilkada 2020 ini. nantinya, protokol kesehatan akan lebih dipertajam lagi dan petugas kesehatan di lapangan akan dipersiapkan secara matang. “Saya kira kondisi dan syarat itu bisa diatasi,” ucapnya. (Baca juga: Marbot Masjid di Palembang Dikeroyok Saat Membangunkan Sahur)
Kemendagri meminta masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan pilkada serentak di 270 daerah itu. Mereka harus mematuhi protokol kesehatan selama pelaksanaan pesta demokrasi itu. “Kita harus optimis bisa melaksanakan pilkada ini,” pungkasnya.(Sin).