Matanurani, Jakarta – Geliat ekonomi dinilai akan mengalami pertumbuhan dalam momentum pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi secara umum. Hal ini dipacu oleh aktivitas pengeluaran (spending) pada sektor tertentu.
“Data histori mencerminkan pada saat pilkada, ekonomi bertumbuh dengan lebih baik karena semuanya spending, terutama para kandidat dan para pendukungnya. Semua spending sehingga kalau berjalan dengan baik, ekonomi pada saat pilkada biasanya tumbuh lebih tinggi daripada average ekonomi pada umumnya,” ujar Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Aloysius Budi Santoso dikutip, Kamis (5/9).
Adapun sektor yang paling banyak mendapat manfaat dari pilkada, yakni sektor ritel dan usaha kecil menengah (UMKM) mencakup bisnis, seperti percetakan flyer, media publikasi, katering, perhotelan, dan sektor-sektor terkait dengan kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, pilkada tidak hanya berdampak pada sektor formal tapi juga mendorong pertumbuhan UMKM.
“Pilkada merupakan pesta untuk orang spending membeli atribut-atribut, beli kaos, sewa tempat, dan itu semua bisnis. Menurut kami itu baik,” papar dia.
Lebih lanjut, sektor lain yang akan cuan, yakni, seperti pembuatan flyer, public relation media, kemudian catering food and beverage, perhotelan atau tempat-tempat acara, dan lain sebagain
“Jadi yang sifatnya menuju kepada food, kemudian hospitality, kemudian usaha-usaha kecil dan menurut saya itu bagus untuk pertumbuhan UMKM,” imbuhnya.
Agar efek positif ekonomi tersebut dapat dirasakan, penting bahwa pilkada harus berjalan dengan baik dan kondusif.
“Karena pesta demokrasi ini tidak hanya penting melihat dari sudut pandang politik, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi sektor retail dan UMKM,” pungkas Aloysius. (Bes).