Matanurani, Jakarta – Sejumlah nama calon menteri mulai bermunculan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober mendatang. KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak disebut masuk dalam bursa Menteri Pertahanan (Menhan) bersama Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.
Peneliti senior Trust Indonesia Research and Consulting, Ahmad Fadhli meyakini Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin akan menjadi Menhan di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Kami secara kolektif percaya Sjafrie Samsoeddin lebih mumpuni untuk menjadi Menteri Pertahanan ketimbang nama lain,” ucap Fadhli dikutip, Rabu (9/10).
Selain punya banyak pengalaman soal agenda militer dan pertahanan, dia mengatakan, latar belakang sebagai wakil Menhan di era Presiden SBY, membuatnya Sjafrie menjadi figur paling siap untuk menjadi Menhan.
Meski begitu, ia menyebut tentu komposisi pembentukan kabinet merupakan hak prerogratif presiden, jadi nama-nama yang beredar bisa saja berubah kapanpun.
“Karena itu siapapun nama yang ditunjuk oleh Presiden untuk menjadi Menteri, tentu itu menjadi hak prerogatif Presiden Terpilih Prabowo Subianto,” kata dia.
“Akan tetapi di luar hak prerogatif, publik punya hak juga untuk menyatakan pendapat dan menyampaikan informasi. Termasuk soal profil calon Menteri, rekam jejak dan potensi-potensi personal interest jika yang bersangkutan menjadi Menteri,” tutur dia lagi.
Fadhli menyatakan, siapapun yang nantinya ditunjuk menjadi menteri, maka harus menyatakan siap.
“Pada prinsipnya, Menteri adalah jabatan politik. Siapapun yang ditunjuk Presiden Terpilih harus menyatakan kesiapannya sebelum menjadi Menteri,” ujar Fadhli.
Sebelumnya, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyatakan bila nantinya Maruli benar-benar terpilih menjadi Menhan, maka tugas pertamanya adalah membuktikan loyalitasnya kepada Prabowo.
Menurutnya, posisinya sebagai menantu Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan dan kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat stigma ‘orang titipan’ kadung tertanam di benak publik.
“(Kalau Maruli) yang dimaksud orang Jokowi, ini kan tidak terlalu jelas maknanya. Bisa saja seseorang yang sebelumnya diangkat oleh Jokowi, kemudian diangkat lagi oleh Prabowo untuk menduduki jabatan strategis. Yang harus dipastikan adalah bahwa figur tersebut memiliki loyalitas pada presiden baru,” ucap Saidiman dikutip, Rabu (9/10).
Isu soal Maruli akan didapuk jadi menteri di kabinet selanjutnya sudah bergulir sejak September lalu. Ketika dikonfirmasi wartawan, Maruli menyatakan siap jika dirinya dipercaya oleh Prabowo. (Ini).