Matanurani, Jakarta – Anggota Tim Hukum Jokowi-Ma’ruf Amin, Teguh Samudera, mengatakan saksi dari pihaknya amat siap menghadapi sidang lanjutan kelima, terkait sengketa hasil Pemilihan Presiden 2019.
Teguh mengatakan, saksi atau saksi ahli yang telah disiapkan tengah dibahas. Pembahasan mengenai berapa jumlah saksi dan ahli yang akan dihadirkan dari tim hukum pasangan petahana itu.
“Sudah siap semuanya, apakah besok perlu 15 (saksi) atau bahkan kalau perlu tidak sama sekali, kita akan lihat relevansinya,” ujar Teguh saat ditemui usai sidang keempat di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta, Kamis (20/6).
Teguh yang juga mantan advokat di YLBHI itu menyampaikan, hal yang terpenting dari keterangan saksi atau ahli bukan sekadar jumlah.
Dalam sidang sengketa pilpres kali ini, kata Teguh, tim hukum Jokowi yang dinakhodai Yusril Ihza Mahendra melawan propaganda. Yusril sebelumnya mengisyaratkan hanya menghadirkan satu orang dari saksi ahli.
Sebab, Teguh meyakini, fakta dan data yang disampaikan tim hukum pihak pemohon pimpinan Bambang Widjojanto itu selama hampir sepekan bersidang cenderung menyesatkan.
“Kita ingin melawan bahwa permohonan pemohon yang menyesatkan dan merupakan propaganda itu akan kita buktikan dengan benar baik melalui ahli maupun para saksi,” ujarnya.
Teguh mengatakan, saksi ahli dari pihaknya, juga akan menjabarkan bentuk kecurangan terstruktur, sistematis dan masif yang telah dituduhkan atau menjadi dalil pokok permohonan pasangan nomor urut 02, yakni Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
“Ahli hukum (saksi ahli) karena bicara di Mahkamah Konstitusi. Ahli hukum jika nanti perlu juga masalah TSM, juga akan kita buktikan itu semua,” ujarnya. (Viv).)
