Matanurani, Jakarta – Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat) menilai jika seseorang maju sebagai calon pemimpin dan sudah melibatkan warga sejak sebelum pemilihan umum adalah sosok yang terbukti akan mengedepankan hak-hak rakyat.
Hensat menilai mereka yang melibatkan warga sejak awal sudah berkomitmen untuk tidak sekadar memandang pemilihan umum sebagai kompetisi, namun juga memperjuangkan kebutuhan rakyat.
“Bila sejak awal sudah melibatkan warga, maka sudah dapat dipastikan mereka pemimpin yang mengedepankan rakyat dan melibatkan kekuatan rakyat sejak awal,” kata Hensat kepada wartawan, Senin (23/9).
Founder lembaga survei KedaiKOPI itu mencontohkan, salah satu kriteria sosok pemimpin yang mengedepankan rakyatnya adalah dengan memerhatikan perkembangan UMKM yang dilakukan warga lokalnya.
Menurutnya, memerhatikan UMKM ini perlu sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan warga yang nanti akan dipimpinnya.
“Potret-potret perhatian mikro seperti ini juga akan menjadi masyarakat pada saat pemilihan umum, pemimpin akan lebih terlihat realistis jika memerhatikan hal-hal seperti UMKM yang jelas memang dilakukan oleh warganya,” ujar Hensat
Ia lalu mencontohkan komitmen cabup dan cawabup Kabupaten Bantul, Untoro Hariadi dan Wahyudi Anggoro Hadi yang memakai lurik sebagai outfit mereka saat kampanye Pilkada Kabupaten Bantul nanti.
Hensat mengapresiasi gebrakan Untoro-Wahyudi tersebut. Menurutnya, ini adalah salah satu contoh program yang melibatkan warga lokal mengingat lurik juga merupakan simbol identitas Bantul sehingga pelestariannya juga harus diperhatikan calon pemimpinnya.
“Ini bukan masalah outfit terlihat bagus, tapi ini merupakan salah satu program yang melibatkan kekuatan lokal Bantul dalam usaha mereka menjadi pemimpin,” kata Hensat.
“Sehingga jika diperhatikan, ini dari awal mereka melibatkan warga, dan ini menjadi modal mereka untuk bisa menjadi pemimpin yang mengedepankan kebutuhan warga tadi,” tandasnya. (Mei).