Matanurani, Jakarta – Kampanye Pemilu 2019 akan segera berakhir pada 13 April 2019 mendatang. Para kontestan sudah berkeliling hampir ke seluruh penjuru Indonesia, termasuk cawapres nomor urut 02 Ma’ruf Amin.
Dari keseluruhan kunjungannya, Mustasyar Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) ini merasa yakin bahwa dia dan pasangannya, Joko Widodo atau Jokowi akan menang dalam ajang Pilpres 2019.
“Kalau kita sih yakin menang. Survei juga pada umumnya kita menang. Walaupun ada satu, dua (yang tak unggul), itu biasalah. Tapi kebanyakan mayoritas kemenangan Pak Jokowi dengan saya,” ucap Ma’ruf usai kunjungannya ke Ponpes Nurul Huda, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Kamis (11/4).
Dia merasa optimis, untuk target kemenangan nasional bisa meraih 58 sampai 62 persen. “Ya mininal 58-62 (persen) lah. Antara kisaran 58-62, kita harapkan di situ. Insyaallah. Berdasarkan survei-survei yang berkembang,” jelas Ma’ruf Amin.
Dia mengungkapkan, daerah-daerah yang dulunya cukup alot, kini perlahan-lahan sudah menjadi miliknya dan Jokowi. Seperti Jawa Barat dan Banten.
“Jawa Barat, Banten, daerah yang cukup alot. Insyaallah juga akan menang,” tukasnya.
Dia menyebut, untuk Jabar dan Banten dirinya memperkirakan akan menang dengan angka 60 persen.
“Minimal itu 60 lah. Kalau Jawa Barat sama juga 60. Karena daerah ini, daerah alot. Dulu Pak Jokowi kan kalah di Jawa Barat dan Banten, sekarang menang,” tegas Ma’ruf Amin.
Kendati demikian, Ma’ruf Amin meminta para pendukungnya untuk terus tancap gas. Dia juga menyebut jangan sampai ada pihak yang bersantai meski kemenangan sudah di depan mata.
“Disaat menjelang finish itu, supaya gaspol gitu loh. Supaya tekan gas gitu loh. Supaya hasilnya optimal. Jangan leha-leha, ini kan tinggal beberapa hari,” ucap Ma’ruf.
Menurut dia, jelang-jelang 17 April mempunyai potensi meanrik suara yang tinggi. Karenanya, harus betul-betul dimanfaatkan dengan baik.
“Beberapa hari itu bisa punya nilai sangat tinggi, kalau kita bisa memanfaatkan,” jelasnya.
Namun, dia juga mengingatkan, jika itu tak dimanfaatkan dengan baik, maka ada potensi suara diambil. Sehingga memang tidak boleh santai.
“Kalau kita kurang bisa (memanfaatkan), bisa dicuri oleh orang. Kan biasanya begitu. Menjelang finis kan juga harus tidak boleh santai,” pungkasnya.(Lip).