Matanurani, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kini tengah melakukan uji kelayakan inisiasi Inclusive Digital Economy (IDE) Hub.
Sebuah portal yang dirancang untuk memberikan akses dan berbagi inisiatif pemanfaatan teknologi digital bagi pemerintah dan kepala negara di seluruh dunia dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial.
IDE Hub merupakan kurasi atas studi kasus tentang tahapan adopsi inisiatif digitalisasi yang memiliki dampak siginifikan dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Ia menyontohkan salah satunya dengan menyajikan bagaimana keberadaan GoJek yang bisa membuka akses terhadap kegiatan ekonomi masyarakat melalui aplikasi digital.
“Kalau memang ternyata bisa memberikan penurunan kesenjangan ekonomi, kita rekomendasikan kepada negara-negara lain yang ingin kesenjangan sosialnya juga menurun,” ujar Staf Khusus Menkominfo Bidang PMO dan Ekonomi Digital, Lis Sutjiati.
Penerapan digitalisasi sudah menjadi kebutuhan di Indonesia. Melalui MIKTA Experts’ Meeting, tambah Lis, sudah membahas inovasi yang diinisiasi oleh Indonesia terkait bagaimana menggunakan digital economy sebagai model bisnis solusi untuk menurunkan kesenjangan ekonomi atau sosial.
“Ini juga merupakan salah satu agenda dari Presiden yaitu pemerataan akses kepada ekonomi,” ujarnya seperti yang dilansir dari Kominfo.go.id pada Jumat (13/7).
Pemanfaatan teknologi
Lis juga mengatakan bahwa era digitalisasi membuka peluang pemanfaatan teknologi digital untuk menekan kesenjangan.
“Dari studi yang dilakukan di Indonesia, kita menganalisa bahwa unicorn Indonesia mempunyai dampak ekonomi sosial yang luar biasa. Setelah kita analisa lagi ternyata bisnis-bisnis model digital economy itu terbukti dapat memberikan kontribusi untuk menurunkan kesenjangan,” jelasnya.
Lebih lanjut Lis jelaskan bahwa bisnis model yang dimaksud adalah bisnis model yang inovatif yang bisa mengcreate sharing economy.
“Contohnya dengan market place dapat membuka toko online seperti tokopedia dan buka lapak, dalam waktu dua-tiga tahun saja sudah ada merchant sekitar 3000 di kecamatan yang tersebar di Indonesia,” tandasnya. (Inf).