Home Nasional Kisah Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan

Kisah Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Desa Semboro menjelma menjadi pusat budidaya jeruk berkualitas tinggi. Desa yang terletak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sukses menerapkan pertanian berkelanjutan.

Ketua Klaster Budidaya Jeruk Semboro Imam Sobari mengungkapkan bahwa budidaya jeruk bermula dari inisiatif petani yang melihat potensi jeruk di lahannya. Namun kini hampir seluruh masyarakat Desa Semboro beralih ke pertanian jeruk.

“Setelah pertanian buah jeruk dikelola dengan baik dan berhasil berbuah, hasilnya menjadi tumpuan ekonomi masyarakat,” ungkap dia dikutip Kamis (12/9).

Imam mengungkapkan keberhasilan tersebut mendorong masyarakat untuk turut melakukan budidaya jeruk. Dengan membentuk klaster petani, mereka mampu meningkatkan kualitas produksi, membuka akses pasar yang lebih luas, dan menjaga stabilitas harga.

Dia menjelaskan salah satu keunggulan Jeruk Semboro adalah rasa yang manis segar dan teksturnya yang khas. Kualitas ini diperoleh melalui proses budidaya yang memperhatikan aspek keberlanjutan.

“Petani Semboro memanfaatkan limbah organik dari proses produksi jeruk sebagai pupuk kompos, sehingga mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menjaga kesuburan tanah,” ujar dia.

Diketahui BRI menjadi mitra strategis bagi para petani Jeruk Semboro. Melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), petani jeruk Semboro mendapatkan dukungan permodalan yang mudah dan terjangkau.

Tak hanya menyalurkan pinjaman, BRI juga melakukan pemberdayaan dengan memperkenalkan transaksi menggunakan BRImo dan QRIS. Transaksi digital dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan rekam jejak keuangan yang akan membantu petani dalam mengelola keuangan mereka.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah. Sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.

Hingga akhir Juli 2024 tercatat BRI memiliki 31.488 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI juga menyelenggarakan 2.184 pelatihan dalam program Klasterku Hidupku tersebut.

Supari menambahkan bahwa program Klasterku Hidupku menjadi salah satu bentuk strategi yang mengutamakan pada pemberdayaan.

“Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” ujar Supari. (Cnb).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here