Home Nasional Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi Jelang Lengser Turun 7 Persen

Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi Jelang Lengser Turun 7 Persen

0
SHARE
 Matanurani, Jakarta – Lembaga survei Indikator Politik mengeluarkan hasil survei kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang masa jabatannya berakhir. Hasilnya terjadi penurunan sebanyak tujuh persen, meski tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi masih di atas angka 70 persen.

“Mayoritas merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi 75 persen” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya, , Jumat (4/10).

Burhanuddin mengatakan, ada penurunan dari survei Indikator bulan Juli 2024 di angka 82 persen dan September 2024 di angka 75 persen. Survei ini juga membandingkan kinerja Jokowi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama memimpin 10 tahun.

Temuannya, angka kepuasan terhadap SBY lebih tinggi dari Jokowi. Hal ini, tutur Burhanuddin, disebabkan tingkat inflasi era Jokowi lebih meroket.

“Pertama kita survei Oktober 2014 Pak Jokowi punya approval rating 64 persen bulan Januari 2015, terlihat ada semacam honeymoon period meski nggak terlalu tinggi, beda dengan SBY November 2004 itu langsung 80 persen,” kata Burhanuddin.

Burhanuddin menyebut, kenaikan BBM di awal pemerintahan Jokowi jadi pemicu kalahnya tren kepuasan publik, dibanding dengan pemerintahan SBY.

“Pak Jokowi tak setinggi SBY, karena pertama Pak Jokowi itu setelah dilantik langsung menaikkan harga BBM, jadi langsung masa bulan madu dengan publik cepat selesai, kenaikan BBM punya impact ke inflasi,” tutur dia.

Kemudian survei juga memaparkan data soal kondisi ekonomi hingga penegakan hukum. Ini hasil surveinya:

Ekonomi

Sangat baik: 1,1 persen

Baik:28,5 persen

Sedang: 44,8 persen

Buruk: 22,1 persen

Sangat Buruk:2,8 persen

Tidak Tahu: 0,7 persen

Politik

Sangat baik: 2,1 persen

Baik:30,6 persen

Sedang: 43,4 persen

Buruk: 16 persen

Sangat Buruk:2,5 persen

Tidak Tahu: 5,5 persen

Penegakan Hukum

Sangat baik: 2,5 persen

Baik:39,3 persen

Sedang: 33,7 persen

Buruk: 19,9 persen

Sangat Buruk:2,9 persen

Tidak Tahu: 1,6 persen

Sebagai catatan Survei dilakukan periode 22 hingga 29 September 2024. Jumlah responden sebanyak 1.200 warga Indonesia. Adapun sampel tambahan diambil dari 11 provinsi terbesar yakni Sumut, Riau, Sumsel, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Sulsel

Masing-masing wilayah jumlah respondennya 300, sementara Sumbar menjadi 200 responden. Survei menggunakan metode survei multistage random sampling. Adapun margin of error sekitar 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Ini).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here