Matanurani, Jakarta – Nilai Perdagangan Indonesia dan Korea Selatan pada tahun 2022 mendatang ditargetkan mencapai 30 miliar dolar Amerika Serikat.
Target merupakan hasil kesepakatan kedua negara dalam mempererat 45 tahun hubungan, khususnya di bidang ekonomi.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kemajuan hubungan Indonesia-Korsel.
Menurutnya di tengah banyak ketidakpastian di dunia, Indonesia dan Korsel mampu membukukan hubungan yang semakin kuat.
“Saya mendapatkan laporan, dalam pertemuan bisnis telah ditandatangani sejumlah MoU dengan potensi investasi sebesar 6,2 miliar dolar Amerika Serikat,” ujar Jokowi dalam keterangan tertulis dari Sekretariat Presiden, Selasa (11/9).
Jokowi dan rombongan menteri Kabinet Kerja mengawali lawata kerja di Korsel pada Minggu (9/9). Di Korsel Jokowi bersama rombongan membawa misi kerjasama pemerintah dengan pemerintah dan kerjasama bisnis antara pengusaha Indonesia dengan para pengusaha Korael.
Indonesia dan Korsel sepakat menandatangani enam nota kesepahaman yang disaksikan langsung Jokowi dan Presiden Korsel Moon Jae-in.
Enam nota kesepahaman itu mengenai kerjasama di bidang keimigrasian, kesepahaman mengenai kerjasama di bidang ekonomi, kesepahaman mengenai kerjasama di bidang manajemen sumber daya manusia.
Kemudian nota kesepahaman mengenai kerjasama antara Sekretariat Kabinet Republik Indonesia dengan Ministry of Government Legislation Korea Selatan, kesepahaman mengenai kerjasama di bidang keamanan maritim dan nota kesepahaman mengenai kerjasama di bidang aktivitas yang berkaitan dengan industri 4.0.
Turut hadir dalam pertemuan bilateral tersebut ialah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf dan Dubes RI untuk Korsel Umar Hadi. (Rmo).