Matanurani, Jakarta – Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menyesalkan unggahan pada akun Fufufafa yang menyeret nama Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka sudah menjadi bola liar, berimplikasi pada lahirnya krisis kepercayaan publik yang meluas, bukan saja terhadap Gibran tetapi juga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seharusnya, ia mengatakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi orang pertama, untuk melakukan tindakan kepolisian berupa penyelidikan dan penyidikan terhadap siapapun pemilik akun Fufufafa.
“Guna memastikan benarkah akun Fufufafa itu milik Gibran, apakah isinya asli atau tidak dan apakah ada peristiwa pidana terkait konten dan modus yang digunakan,” ucap Petrus dikutip Selasa, (17/9).
Petrus menyebut Kapolri selalu bergerak lamban bahkan ragu, ketika netizen berperan aktif dalam upaya membantu polri menegakkan hukum, mengambil inisiatif untuk mengungkap perilaku tidak terpuji atau dugaan tindak pidana yang diduga dilakukan oleh keluarga Presiden Jokowi.
“Dalam kasus akun Fufufafa, Kapolri nampak membiarkan publik menghakimi Gibran dan membenturkan Gibran dengan Prabowo Subianto (Cawapres versus Capres terpilih). Pembiaran oleh Kapolri jelas sebagai kebijakan yang berpotensi melahirkan krisis kepercayaan publik yang semakin meluas terhadap Jokowi dan Gibran,” tuturnya.
Akun Kaskus Fufufafa jadi sorotan warganet di media sosial, karena jejak digital akun tersebut yang kedapatan sering mencela tokoh-tokoh kenamaan di Indonesia.
Meski tampaknya sudah tidak aktif lagi, namun akun tersebut meninggalkan banyak jejak digital yang membuat warganet terkejut.
Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut pemilik akun tersebut sudah buka suara. Ia membantah dan mengaku tidak tahu siapa pemilik akun tersebut.
“Lah embuh, takono sing duwe akun. Kok aku? (Tidak tahu, tanyakan ke yang punya akun. Kok ke saya?)” ujarnya saat di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/9/2024).
Akun Kaskus bernama Fufufafa viral setelah menjadi perbincangan hangat di platform X (dulu Twitter). Tak tanggung-tanggung, hal tersebut bahkan memunculkan tagar “#Fufufafa” yang trending sampai berhari-hari.
Awalnya, sejumlah pemilik akun X memposting tangkapan layar yang memperlihatkan jejak digital akun Kaskus Fufufafa.
Akun tersebut disorot karena unggahan-unggahannya secara tak beretika menyerang beberapa tokoh tanpa dilengkapi data-data yang kuat di ruang digital.
Beberapa di antaranya yang ditampilkan adalah postingan akun Fufufafa ketika menyerang dan mencela Prabowo bersama keluarganya.
Pemilik akun itu bahkan secara terang-terangan kerap melontarkan kata-kata kasar dan tak senonoh dalam postingannya.
Salah satu contoh tanggapan Fufufafa yang menyerang Prabowo ditemukan ketika pemilik akun itu memposting ulang sebuah artikel yang mengulas keputusan Prabowo karena tidak mengambil uang pensiun TNI sejak 1998.
Akun tersebut berkomentar dengan sinis. “Ternyata pecatan dapat pensiun juga,” ucap akun Fufufafa.
Sasaran akun Fufufafa itu ternyata bukan hanya Prabowo dan keluarga. Pada unggahan lain, akun itu juga diketahui beberapa kali menyinggung politisi Tanah Air, termasuk Presiden ke-6 RI SBY dan keluarganya.
Contohnya, akun tersebut kedapatan menghina keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika mengkritik sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam tanggapan untuk sebuah artikel berisi pesan Ani Yudhoyono kepada anak sulungnya, akun Fufufafa menyebut jika AHY hanyalah anak ingusan. “Anak ingusan ditampol 500m,” tulis akun tersebut.
Menariknya lagi, akun Fufufafa juga kedapatan melontarkan ucapan bernada pelecehan kepada sejumlah artis Indonesia. Hal ini diungkap akun X bernama @Kodokodar.
Ia membagikan postingan berisikan kumpulan tangkapan layar mengenai komentar-komentar Fufufafa yang rasanya kurang pantas dan tidak beretika. Contohnya ketika menyebutkan bagian sensitif dari perempuan.(Ini).