Matanurani, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membuka resmi Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba yang digelar 26-27 September 2022, di Jakarta.
“Saya berharap diadakannya Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba dapat membangkitkan kembali semangat pelestarian sekaligus mengembangkan dan memajukan kebudayaan daerah di seluruh Indonesia, terlebih Kebudayaan Batak. Karena itu, Saya menyambut gembira pelaksanaan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba. Mari terus lestarikan kebudayaan, majukan pariwisata dan ekonomi kreatif dan mari jaga Indonesia,” kata Sandiaga secara virtual, Senin (26/9).
Sementara itu, Ketua Panitia Irjen Pol Purn Erwin TP Lumban Tobing menjelaskan tujuan diadakannya acara ini untuk mengaktualisasi kembali dan merevitalisasi kebudayaan Batak, khususnya di kalangan generasi muda milenial.
Menyongsong Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba, lanjut Erwin, Batak Center juga menggelar Bulan Kebudayaan Batak dengan mengadakan enam perlombaan yang diikuti khusus kalangan generasi muda, yaitu lomba menulis aksara Batak Toba, menulis artikel berbahasa Batak Toba, Marumpasa, pidato berbahasa Batak Toba, martumba versi Tiktok dan Maruning-uningan.
Perlombaan menggunakan platform digital dan media sosial dan pengumuman juaranya pada 27 September 2022.
“Pada 26-27 September, kita akan adakan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba dengan kegiatan-kegiatan, antara lain seminar Bahasa Batak dan seminar Women 20 (W20) dengan menghadirkan tokoh-tokoh perempuan Batak nasional. Diakhiri pada 27 September 2022, dengan pagelaran malam budaya dan musik Batak,” katanya.
Ketua Umum Batak Center, Ir Sintong M Tampubolon mengutarakan kegiatan tahun ini memang berfokus kepada Kebudayaan Batak Toba.
Khususnya, membahas Bahasa Batak yang semakin hari semakin tergerus penggunaannya di kalangan generasi muda.
“Sebuah penelitian menunjukkan, di antara 600-700 bahasa lokal di Indonesia, salah satu bahasa lokal yang terancam punah adalah Bahasa Batak. Karena itu, melalui kegiatan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba selama dua hari ini dan dilanjutkan dengan Kongres Kebudayaan Batak I di Balige pada 20-22 Oktober 2022, diharapkan ada semacam panduan penggunaan Bahasa Batak Toba agar orang-orang akan bergairah lagi untuk berbicara Bahasa Batak,” imbuhnya.
Ketua Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) Jimmy Panjaitan sangat mengapresiasi Batak Center yang mengadakan Bulan Kebudayaan Batak Toba dan Pra kongres I Kebudayaan Batak Toba.
“BPODT adalah satuan kerja di bawah Kemenparekraf yang tugas khususnya mengembangkan pariwisata berkelanjutan berbasis kearifan lokal di kawasan Danau Toba. Tentu kami punya kepentingan terhadap Kebudayaan Batak Toba ini, karena tanpa kebudayaan kita, budaya batak, danau toba hanya akan menjadi salah danau di antara ribuan danau indah lainnya di muka bumi ini,” kata dia.
“Kami akan mendukung Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba dan Kongres I Kebudayan Batak Toba pada tanggal 20-22 Oktober 2022 di Balige, Museum TB Silalahi Center yang tentunya bertujuan melestarikan Budaya Batak Toba agar tetap relevan di masa kini dan kancah global,” tambah Jimmy.
Ketua Panitia Kongres I Kebudayaan Batak Toba, Robert Sibarani memaparkan salah satu alasan diadakannya kongres ini adalah melihat banyaknya generasi muda Batak yang sudah tidak lagi berbahasa Batak.
“Tujuan kongres ini untuk revitalisasi dan pelestarian (Budaya Batak Toba). Revitalisasi itu punya tiga makna yaitu penggalian, pengelolaan dan pengendalian. Pengendalian ini penting agar dalam penyelenggarannya sesuai dengan koridornya, sebagai dasar generasi muda ke depan,”. katanya. (Sib).