Matanurani, Medan – Anak perusahaan Pabrik karet milik PTPN III, PT Industri Karet Nusantara (IKN) di Tanjung Morawa, Sumatera Utara hingga kini masih lumpuh khususnya pada unit usaha pabrik rubber thread.
Operasional pabrik industri karet hilir ini dihentikan berdasarkan RUPS tanggal 31 Januari 2017. Namun, untuk pabrik rubber article dan pabrik resiprene masih tetap beroperasi.
“”Unit operasional pabrik rubber thread telah jauh tertinggal secara teknologi sehingga kerugian berlangsung secara terus menerus. Sehingga sejak Januari 2017 PT IKN hanya mengoperasikan dua pabrik yakni pabrik resiprene dan pabrik rubber article,” kata Johannis RUB, Managing Director PT IKM, kepada rombongan kunjungan kelompok kerja Komite Ekonomi dan Industri Nasional ( KEIN), di Medan Tanjung Morawa, Rabu, (29/11).
Estimasi kerugian PT IKN akibat unit operasional yang jauh tertinggal teknologinya tersebut, kata Johannis ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah. Kerugian itu antara lain kehilangan produksi, dan kerugian di bidang pengolahan akibat terjadinya penurunan kualitas produksi, serta kerusakan parah mesin pabrik.
“Pabrik karet yang berada di Unit Usaha rubber thread hingga kini masih lumpuh karena mesin pabrik rusak parah. Produksi pabrik yang berkapasitas 10 ton sheet karet per hari terhenti sampai sekarang,” ujar Johannis.
Robert Manurung dari pokja KEIN melalui kunjungannya ke PT IKM, berharap industri karet hilir mestinya harus bergerak.
“Potensi industri karet hilir semestinya harus ditingkatkan, sesuai misi KEIN dalam hilirisasi industri ke depan,” pungkas Robert. (Smn).