Home News KEIN Bahas Produk Hortikultura Sayuran dalam Rangka Roadmap Industrialisasi

KEIN Bahas Produk Hortikultura Sayuran dalam Rangka Roadmap Industrialisasi

0
SHARE

Matanurani, Jakarta– Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (ASEIBSSINDO), Khafid Sirotudin mengatakan komoditas hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan berperan penting dalam perekonomian Indonesia sebagai sumber devisa negara non migas.

 “Kondisi geografis dan klimatologi serta ketersediaan air yang memadai jadi pendukung pengembangan agribisnis komoditi sayur dan buah saat kini,” kata Khafid dalam Fokus Group Diskusi (FGD) bersama Komite Ekonomi dan Industri Nasioanal, di Jakarta, Rabu (11/10).

Karenanya,  Khafid  berharap pemerintah melalui kementerian terkait perlu mengambil langkah strategis untuk mendorong pengembangan agribisnis khususnya sayuran dan buah sebagai komoditi hortikultura yang dapat diserap di pasar domestik.

“Kalau sayur atau buah bisa dihasilkan di dalam negeri jangan di impor lagi. Petani jadi sulit bersaing dari serbuan komoditi impor,” tukasnya.

Unuk itu Ia mengingatkan perlu ada sinergi antara Kemendag, kemenperin dan kementan serta seluruh institusi terkait untuk meningkatkan daya saing dan memetakan produksi dan penjualan produk hortikultura.

“Penguatan kebijakan jangan hanya jadi wacana, melainkan harus diterapkan dengan langkah strategis dan sinergisasi antar kementerian,” katanya.

Di tempat yang sama, Achsin Choliq, praktisi pertanian mengatakan Indonesia sudah saatnya meningkatkan konsumsi sayuran dan menekan konsumsi beras.

“Swasembada pangan jangan mengejar produksi beras karena tidak akan pernah sampai, tapi tingkatkan konsumsi sayur dan buah,” kata Achsin.

Achsin mengungkapkan manfaat peningkatan konsumsi sayur terhadap ketahanan pangan lantaran Indonesia sudah kelebihan beras serta menjadi eksportir beras/ lumbung pangan dan potensi sayur pun sarat dengan ribuan jenis.

“Konsumsi sayur (buah) Indonesia itu baru hanya sebesar 35 kg/ tahun atau 100 gr/ hari. Bandingkan dengan Jepang, 120 kg/ tahun atau 350 gr/ hari. Artinya Indonesia bukan kurang makan tapi salah pola makan. Sehingga konsumsi sayur harus di dorong menuju 400-500 gr/ hari,” pungkas Achsin.(Smn).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here