Home News Kalau FS Terus Tebar Fitnah untuk Ringankan Hukuman, Kamaruddin Simanjuntak : Lebih...

Kalau FS Terus Tebar Fitnah untuk Ringankan Hukuman, Kamaruddin Simanjuntak : Lebih Baik Latihan Jadi Gila

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum bagi keluarga Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat menganggap fitnahan yang ditujukan kepada kliennya sudah keterlaluan. Apalagi Brigadir J sudah meninggal dunia.

Salah satu tuduhan yang dirinya tidak terima dilontaekan oleh sekuriti di rumah Ferdy Sambo bernama Damianus Laba Kobam atau Damon. Dirinya secara tegas menepis dan membantah semua tuduhan dan fitnahan yang dilayangkan kepada almrhum Brigadir J.

Bahkan dirinya menegaskan bila perkara yang sedang berjalan di persidangan ini adalah pembunuhan berencana. Karena itu dirinya yakin bahwa otak pembunuhan ingin menjatuhkan martabat dari Brigadir J.

Kamaruddin Simanjuntak pun menyatakan tidak segan-segan melaporkan kepada kepolisian bila keterangan yang diberikan dari kubu Ferdy Sambo tidaklah benar atau palsu.

“Memfitnah orang mati juga ada hukumnya, sifatnya itu di delik aduan. Nah saya memperingatkan dia (ART) siapa tahu dia tidak mengerti hukum, segera itu fitnah-fitnah itu dicabut atau nanti saya penjarakan, saya adukan,” tegas Kamaruddin Simanjuntak, dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (10/11).

Dirinya menegaskan fitnah yang dilontarkan kubu Ferdy Sambo kepada Brigadir J tidak akan merubah apapun. Termasuk meringankan dan menghilangkan hukum pidana.

“Karena ART ini berpikir untuk menyelamatkan Ferdy Sambo dan Putri, Kuat, atau Rizal dengan menyebar fitnah, itu salah. Apapun fitnahnya tidak akan menghilangkan perbuatan pidana,” ucap Kamaruddin.

Namun dia memberikan saran bila para terdakwa ingin mendapatkan keringanan hukuman. Kamaruddin Simanjuntak menyarankan kalau Ferdy Sambo untuk menjadi gila.

“Kecuali jika Ferdy Sambo gila beneran. Putri tiba-tiba gila beneran, Kuat dan Rizal gila beneran, kemudian karena gila beneran, baru tidak bisa dimintai pertanggung jawaban hukum. Tapi jika melebar, fitnah itu dinilai berbelit-belit, menambah hukuman tidak membuat simpati Hakim,” jelas Kamaruddin.

Bahkan Ferdy Sambo dibandingkan dengan menebar fitnah alangkah baiknya mulai saat ini untuk latihan menjadi orang gila.

“Kalau Ferdy Sambo mau bebas dari hukuman menurut saya keliru, kalau menebar-nebar fitnah yang tidak benar. Lebih bagus dia mulai sekarang latihan gila,” kata Kamaruddin seperti kesal.

Kamaruddin menilai soal keterangan dan kesaksian dari kubu Ferdy sambo hanyalah akal-akalan mereka. Dan ini tampak jelas sebuah settingan baginya.

Kamaruddin menilai Brigadir J semasa hidupnya diterima menjadi anggota Polri. Termasuk memiliki keahlian menembak yang baik.

“Dia lahir sehat, normal, dia melamar Polisi tentu berbagai macam ujian tes kesehatan yang dilalui. Sehat psikologisnya, sehat badannya, semuanya sehat, makanya diterima jadi anggota Polri. Dia diberi julukan terbaik, yang katanya Sniper terbaik. Maka direkrut dia dari Jambi atau dari daerah ke Jakarta, tepatnya di Dirtipidum Polri,” beber Kamaruddin.

Ketika Ferdy Sambo menjadi Kadiv Propam Brigadir J diminta untuk menjadi ajudannya. Setelah menjadi ajudannya, Brigadir J kembali diperintah untuk mengawal Putri Candrawathi.

“Setelah dia ikut jadi ajudan, diberikan untuk mengawali istrinya. Tentunya dia terbaik makanya dikasih untuk mengawal istrinya, tidak mungkin Ferdy Sambo ingin menjerumuskan istrinya,” kata dia.

Tak hanya itu, Kamaruddin juga turut membeberkan ketika Brigadir J dipilih menjadi anggota Satgas Merah Putih. Itu artinya Brigadir J adalah anggota yang baik.

“Dipilih lagi menjadi anggota Satgas Merah Putih, artinya dia terbaik, makanya dia sampai kepada Satgas Merah Putih. Lalu mereka bunuh secara terencana,” ungkap Kamaruddin.

Justru sebuah keanehan bagi Kamaruddin terhadap asisten dari Ferdy Sambo. Menurutnya sangat aneh jika ada seorang asisten yang setiap minggunya pergi ke tempat hiburan malam.

“Mengherankan kalau ART, sampai memonitor sampai ke kelab. Pertanyaannya ada nggak ART, setiap hari pergi ke kelab atau setiap minggu. Itu kan jadi pertanyaan berarti ada yang ngajar-ngajarin dia,” (Sua).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here