Matanurani, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi The International Sufi Conference atau Muktamar Sufi Internasional membahas sejumlah isu kontemporer, seperti ekonomi berkelanjutan dan industri media. Apresiasi itu disampaikan Jokowi saat membuka Muktamar Sufi Internasional di Convention Hall Hotel Sahid Mandarin, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8).
“Saya kira sangat baik dan isu-isu yang dibahas juga isu-isu yang kontemporer, seperti ekonomi yang berkelanjutan, industri media, energi. Saya kira hal yang bermanfaat seperti itu sangat bagus dibahas dalam muktamar ini,” ujar Jokowi.
Mengusung tema “Contemporary Sufi Work In Renewed World”, Muktamar Sufi Internasional tahun ini dihadiri 73 ulama sufi dari 38 negara dan lebih dari 1.000 ulama dalam negeri.
Isu ekonomi menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Muktamar Sufi Internasional tersebut. Dalam sambutannya, Jokowi mengaku bersyukur Indonesia mampu melewati pandemi Covid-19 dengan ekonomi yang berangsur-angsur pulih.
“Kita mampu melewati pandemi dan tumbuh positif ekonomi kita dan berangsur-angsur aktivitas kembali pulih. Ini perlu saya ingat karena kita ingat saat pandemi kita keluar rumah saja sulit. Saya sendiri membayangkan kapan pandemi selesai, dari kalkulasi tidak bisa dihitung. Hanya kepasrahan kita kepada Allah SWT yang membesarkan hati kita,” ungkap Jokowi.
Jokowi menyebut perlambatan ekonomi yang sempat terjadi di Indonesia pada masa pandemi adalah cobaan yang dihadapi semua negara di dunia saat itu. Jokowi berterima kasih kepada para ulama dan tokoh agama yang telah mendoakan kesejahteraan Indonesia di masa-masa sulit tersebut.
“Ngeri, pandeminya belum jelas kapan rampung, ekonomi selalu tiap hari kelihatan turun terus menerus. Itulah saya kira yang menjadi cobaan semua negara tidak hanya Indonesia,” ujar Jokowi.(Bes).
