Matanurani Jakarta – Pemerintah minta agar para penyedia layanan cloud seperti AWS tidak hanya jualan saja, tapi juga berinvestasi di Tanah Air.
Indonesia terus membuka diri terhadap investasi guna meningkatkan daya saing, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta membuka lapangan pekerjaan yang dibutuhkan di masa mendatang seperti AI Researcher, Big Data Analyst, 5G Network Engineer, dan Cyber Security Specialist.
Dengan besarnya potensi pasar sektor digital yang ada di Indonesia, pemerintah berharap bahwa perusahaan teknologi dapat membuka pusat riset, melatih dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang digital, meningkatkan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, memberikan akses teknologi secara merata, serta mendukung agenda transformasi digital yang tengah digaungkan Pemerintah.
“Pemerintah terus mengundang kehadiran perusahaan teknologi, silakan datang dan berinovasi di Indonesia tetapi jangan sekadar hanya untuk berjualan,” kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili keynote speech Presiden Joko Widodo dalam Cloud Day Indonesia 2023, dikutip dari keterangan pers, Selasa (26/9).”
Terutama, ada yang HM.4.6/368/SET.M.EKON.3/09/2023 mengambil untung dari transaksi ekonomi dan transaksi data tapi tidak punya kantor. Dengan potensi pasar sebesar Indonesia, seharusnya kantor pusat regional bisa dilakukan di Indonesia bukan di negara lain,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan apresiasi Presiden Jokowi terhadap Amazon Web Services yang telah berkembang pesat di Indonesia dengan meluncurkan Pusat Data Regional AWS Asia Pasifik di Jakarta yang merupakan pusat data kedua terbesar di Asia Tenggara setelah Singapura.
Pengembangan infrastruktur teknologi terutama cloud computing yang juga dilakukan oleh AWS dinilai mampu mengakselerasi kemajuan ekonomi digital, mendorong lebih banyak lahirnya usaha-usaha baru, mendorong inovasi dan pengembangan teknologi, serta menarik lebih banyak pendanaan untuk masuk ke startup.
“Bapak Presiden mendorong teknologi cloud yang semakin terjangkau oleh semua, berikan skema khusus untuk UMKM, untuk usaha rintisan yang baru berdiri, dan untuk mempercepat hilirisasi digital,” tegas Menko Airlangga.
Ia menuturkan bahwa dibutuhkan penguatan kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah sebagai regulator, perusahaan penyedia teknologi, dan juga para inovator agar pengembangan ekonomi digital dan Artificial Intelligent dapat memberikan nilai tambah optimal untuk masyarakat Indonesia.(Cnb).