Matanurani, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan bahwa ada dua macam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mampu bertahan di tengah pandemi covid-19. Di antaranya adalah UMKM yang terhubung ke e-commerce dan melakukan inovasi produk.
“Kami mencatat ada juga yang bertahan bahkan tumbuh pada masa pandemi covid-19, yaitu satu, UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital, UMKM yang sudah terhubung dengan e-commerce,” ujar Teten dalam Webinar IKANAS STAN, Sabtu (27/6).
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menambahkan, menurut catatan Bank Indonesia, penjualan UMKM di e-commerce meningkat 18% pada bulan Mei 2020. Namun, baru sekitar 13% UMKM yang masuk e-commerce dan 87% lainnya belum.
“Sayangnya yang sudah terhubung ke market place baru 13% atau sekitar 8 juta lebih, 87% masih offline. Karena itu mungkin pada fase development dari penyelesaian wabah ini kita harus mempercepat transformasi digitalisasi UMKM dan koperasi,” sambungnya.
Selain itu, Teten menyebut UMKM yang mampu bertahan di tengah pandemi covid-19 adalah UMKM yang berhasil melakukan adaptasi dan inovasi produk. Misalnya, pelaku UMKM konveksi banting stir untuk membuat masker kain.”Juga banyak inovasi produk misalnya food processing makanan siap saji itu juga tumbuh baik dan kita mencatat penjualan yang meningkat adalah bahan pokok makanan minuman dan kebutuhan pribadi yang berkaitan dengan kesehatan dan kebutuhan rumah,” pungkas Teten.
Dia menyampaikan, pihaknya selama ini terus mencoba melakukan konsultasi, pendampingan lewat online kepada pelaku UMKM untuk melakukan perubahan bisnis, melakukan adaptasi dan inovasi produk menghadapi situasi baru saat ini. (Mei).