Matanurani, Jakarta — Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menilai bahwa terdapat harapan yang besar atas perekonomian global dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali yang merupakan bagian dari Presidensi G20 Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh First Deputy Managing Director IMF Gita Gopinath melalui unggahan di media sosialnya. Dia menyampaikan tanggapannya setelah KTT G20 berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Rabu (16/11).
Gita menyebut bahwa Indonesia menjalankan Presidensi G20 dengan baik dalam waktu yang sangat sulit. Terdapat ancaman cukup besar dari perekonomian maupun risiko fragmentasi geoekonomi.
Di tengah situasi sulit, dia menilai bahwa KTT itu mampu menghasilkan G20 Bali Leader’s Declaration yang baik. Hal tersebut memberikan harapan bagi penyelesaian berbagai permasalahan global yang dapat berdampak bagi perekonomian.
“Simpulan dari G20 ini ada harapan, para pemimpin menyepakati Leader’s Declaration untuk bekerja sama mengatasi banyak tantangan yang dihadapi perekonomian global,” tulis Gita dalam media sosialnya, dikutip pada Jumat (18/11).
Dia pun menyebut bahwa pertemuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping membawa harapan yang besar bagi masyarakat global.
Menurutnya, pertemuan itu memunculkan keyakinan tidak akan ada lagi perang dingin. Perang dingin dari dua kekuatan terbesar ekonomi dunia itu memuncak pada 2019 dan memengaruhi perekonomian global. Kondisinya semakin memburuk pada 2020 karena penyebaran Covid-19.
Gita pun menyebut bahwa penyerahan mandat Presidensi G20 kepada India turut memberikan harapan soal kelanjutan pembahasan isu-isu global. Dia menantikan pembahasan penting dalam pertemuan G20 tahun depan.
“Dengan ini, presidensi [G20] diserahkan kepada India yang akan berjalan dengan tema satu bumi, satu keluarga, satu masa depan. Saya sangat mengikuti itu,” katanya. (Bis).
