Matanurani, Jakarta – Mayoritas masyarakat masih mengharapkan informasi yang relevan bagi kebutuhan pribadinya, dalam hal ini informasi terkait jadwal vaksinasi.
Informasi vaksinasi ini dinilai publik masih minim diterimanya publik dari pemberitaan.
Demikian hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bekerjasama dengan Dewan Pers, terkait “Persepsi publik terhadap pemberitaan Covid-19 di media”.
“Responden yang mengharapkan informasi yang relevan bagi kebutuhan pribadinya, seperti informasi terkait jadwal vaksinasi dan mekanisme untuk mendapatkannya,” kata Peneliti UMN Albertus Prestianta saat memaparkan hasil surveinya, Jumat (30/7).
Selain itu, kata Albertus, masih ada anggapan publik bahwa pemberitaan mengenai Covid-19 masih di dominasi oleh sentimeb negatif.
Hal itu lantaran publik merasa jenuh karena mayoritas media memberitakan Covid-19.
Imbasnya, publik cenderung mengurangi mengakses informasi dari media massa meskipun masih menaruh kepercayaan terhadap media.
“Di antara pernyataan-pernyataan tersebut, Tim Peneliti menangkap sentimen negatif seperti kejenuhan terhadap frekuensi pemberitaan Covid-19 yang cukup tinggi dan dominasi pemberitaan negatif,” kata Albertus.
Survei daring dilakukan pada tanggal 6 Mei 2021 hingga 29 Mei 2021.
Survei menjangkau 1.119 responden dengan margin of error <3 persen. Responden berusia 15 tahun ke atas, yang terdiri dari 624 responden laki-laki dan 495 responden perempuan.
Survei daring ini menggunakan metode survei tidak acak atau non probability sampling.
Sampling tidak acak merupakan kumpulan dari sejumlah tipe sampling, hal
ini berbeda dengan probability sampling yang menggunakan tipe sampling tunggal.
Metode sampling tidak acak dipilih atas pertimbangan efisiensi waktu, sumber daya dan biaya.
Tipe sampling tidak acak yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe convenience sampling dan quota sampling dari populasi responden Jakpat (Jajak Pendapat) Mobile Responden yang tersebar di Indonesia. (Rmo).