Matanurani, Jakarta – Ekspor dan impor Indonesia menembus rekor pada Maret 2022, alias tertinggi sepanjang sejarah.
“Seperti ekspor, sama juga untuk impor tertinggi sepanjang sejarah RI,” ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (18/4).
Ekspor Indonesia pada Maret 2022 mencapai US$ 26,50 miliar, tumbuh 44,36% secara (year on year/yoy). Komoditas utama yang mendorong ekspor tersebut adalah sektor pertambangan.
“Sektor pertambangan mencapai US$ 5,40 miliar, tumbuh 50,18% mtm dan secara yoy sebesar 143,91%,” ungkap
Secara lebih rinci, barang dengan ekspor tertinggi secara bulanan adalah biji besi dan lignit dan secara tahunan adalah lignit dan biji logam.
Margo menambahkan, sektor minyak dan gas bumi menyumbang ekspor sebanyak US$ 1,41 miliar dengan pertumbuhan 41,24% mtm dan 54,75% yoy.
Ekspor dari sektor industri pengolahan US$ 19,26 miliar dan pertanian kehutanan dan perikanan sebanyak US$ 430 juta.
Sementara itu nilai impor Indonesia bulan lalu adalah US$ 21,97 miliar. Tumbuh 32,02% dibandingkan Februari 2022 (month-to-month/mtm) dan 30,85% dibandingkan Maret 2021 (year-on-year/yoy).
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 4,53 miliar. Indonesia sudah membukukan surplus neraca perdagangan sejak April 2020, atau selama 23 bulan terakhir. Ini baru kali pertama terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).(Cnb).