Matanurani, Jakarta – Perum Bulog siap menggelontorkan sekitar 1.000 ton beras dalam kemasan sachet atau renceng. Adanya produk beras kemasan 200 gram tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan beras hingga ke wilayah-wilayah pelosok dan terpencil di Indonesia.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, sejak diperkenalkan pada bulan lalu, beras tersebut memang baru didistribusikan ke wilayah Jawa. Hal ini sebagai sosialisasi dan tes pasar.
“Itu resmi tapi kan tidak langsung gelontor besar tapi kita lihat dulu bagaimana respons masyarakat. Tapi sebenarnya itu dalam rangka penyebaran beras secara merata di seluruh Indonesia. Di mana seluruh masyarakat itu ada ketersediaan beras,” ujar dia di Kantor Perum Bulog,Jakarta, Selasa (31/7).
Namun dalam waktu dekat diharapkan produk beras tersebut bisa didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk ke kawasan Timur seperti Papua. “Kita sudah berbuat sebagian besar ya, walaupun memang belum sampai ke Papua, Maluku sebagian, beberapa lah. Papua Maluku semua minta segera terealisasi,” kata dia.
Menurutnya, produk sachet ini menggunakan beras lokal. Maka dari itu, pihaknya saat ini sedang mendistribusikan alat pengemasan ke daerah.
“Tapi pada prinsipnya kita sudah siap untuk seluruh wilayah Indonesia, ini masih proses karena memang alatnya baru kita drop ke wilayah-wilayah itu. Karena beras renceng ini harus menggunakan beras dari sumber lokal dan itu berasnya beras premium. Bukan medium,” jelas dia.
Menurut Buwas, sapaan akrabnya, Perum Bulog telah menyiapkan sekitar 1.000 ton beras sachet untuk didistribusikan. Beras tersebut bisa dibeli di warung-warung kelontong dengan harga Rp 2.500 per kemasan.
“Kalau tidak salah sih sudah ada 1.000 ton ya. Karena masyarakat Indonesia kebutuhan pokoknya kan nasi. Nah ini kebutuhan pokok harus tersebar ada di mana-mana, di toko-toko dan di warung-warung,” tandas dia.(Mer).