Matanurani, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) meminta masyarakat tidak melakukan penimbunan beras. Bulog, katanya, akan terus menggelontorkan beras ke pasar, sebagai bentuk intervensi pemerintah.
Hal itu disampaikan Buwas merespons pergerakan harga beras yang terus naik.
Buwas menjelaskan, pemerintah kini menyalurkan beras langsung ke konsumen akhir dalam bentuk kemasan 5 kg. Lewat program Stabilitas Pangan dan Harga Pangan (SPHP).
“Ini langkah pemerintah. Saya sih berharap jangan sampai ada isu negatif kalau beras itu kurang. Kita punya beras 1,6 juta ton dan ini semuanya premium,” kata Buwas saat memantau ketersediaan beras di di Jakarta, Senin (28/8).
“Beras ini nanti untuk kegiatan operasi pasar. Sekarang bentuknya packaging 5 kg. Kita tidak lagi didistribusikan dalam bentuk curah,” tambahnya.
Terkait harga beras yang terus naik, bahkan sudah melampaui harga eceran tertinggi (HET), Buwas menegaskan, pemerintah akan terus melakukan intervensi.
“Kita intervensi dengan beras-beras dari Bulog. Tadi ada yang Rp47.000 per 5kg. Kenapa? Harapan kita agar masyarakat tidak usah panik. Karena penyalurannya ini, Bulog salurkan ke pasar-pasar dan ritel, sehingga tepat sasaran” ujarnya.
“Harapan kita masyarakat bisa membeli beras yang murah. Tapi ingat untuk tidak menimbun. Karena ketersediaan kita ada, jadi tidak usah takut. Jangan sampai ada panic buying karena persediaan ada,” kata Buwas.
Menurut Buwas, hingga saat ini, pihaknya sudah merealisasikan importasi 1,6 juta ton beras. Sehingga, kata dia, dari total penugasan pemerintah sebanyak 2 juta ton tahun ini, tersisa 400 ribu ton.
“Kalau stok itu ada di Bulog dan rumah tangga masyarakat. Jadi, yang di Bulog itu hanya untuk cadangan. Tapi kan sebenarnya yang ditugaskan pak Arief (Kepala Badan Pangan Nasional/ Bapanas Arief Prasetyo Adi) itu 1-1,2 juta ton (cadangan beras pemerintah di gudang Bulog). Sekarang sudah ada 1,6 berarti sudah aman,” ujarnya.
“Tidak usah takut. Nanti yang menghitung neraca secara nasional ini Pak Arief. Begitu ketemu harganya, umpamanya dari produksi dan kebutuhan, jika dirasa kurang, seperti sekarang kita menghadapi El Nino, pasti pak Arief akan mengambil langkah menugaskan Bulog untuk impor,” pungkas Buwas.
Rekor Baru
Sementara itu, Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras pada hari Minggu (27/8/2023) naik cetak rekor baru.
Tercatat, harga beras medium naik Rp40 ke Rp12.210 per kg dan beras premium naik Rp20 ke Rp13.880 per kg.
Sepekan sebelumnya (20 Agustus 2023), harga beras medium tercatat di Rp12.070 per kg dan beras premium di Rp12.730 per kg.
Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran. (Cnb).