Matanurani, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata harga beras untuk semua kualitas di tingkat penggilingan mengalami kenaikan pada Januari 2018 dibanding Januari 2017. Kenaikan tertinggi terjadi pada beras kualitas rendah yang naik sebesar 12,97%.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, untuk kualitas premium mengalami kenaikan sebeasr 9,74%, kualitas medium naik sebesar 11,84%, dan kualitas rendah naik sebesar 12,97%. “Dibandingkan dengan Januari 2017, rata-rata harga beras di penggilingan pada Januari 2018 semua kualitas mengalami kenaikan,” katanya di Jakarta, Kamis (1/2).
Dia menuturkan, pada Januari 2018 rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.350 ribu per kilogram (kg) atau naik 4,96% dibanding Desember 2017. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan naik sebeasr 6,83% dibanding bulan sebelumnya atau sekitar Rp10.177 per kg. “Sementara rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.793 per kg. Naik sebesar 5,20%,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kenaikan harga beras menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi Januari 2018 yang mencapai 0,62% selain kenaikan rokok kretek filter, dan rokok kretek pada periode tersebut.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, yang memberikan andil terhadap inflasi dari kelompok bahan makanan adalah kenaikan harga beras. “Yang memberikan andil sumbangan inflasi yaitu harga beras, itu merupakan penyumbang terbesar inflasi pada Januari 2018, dimana andilnya 0,24%,” terangnya.
“Kemudian disusul oleh daging ayam ras 0,07%, ikan segar 0,05%, cabai rawit 0,04%, dan cabai merah 0,03%, dan beberapa sayuran 0,01%. Yang sumbangan deflasi yaitu telur ayam ras dan bawang merah masing2 0,01% andilnya,” sambung Suhariyanto. (Smn).
