Matanurani, Jakarta – Ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh kuat pada level 5 persen pada 2024 dan 2025 di tengah sederet ancaman besar.
Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, dorongan terbesar berasal dari konsumsi rumah tangga. Kemampuan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menjaga inflasi pada level 2,8 persen membuat daya beli masyarakat tetap mendorong perekonomian.
Selain konsumsi rumah tangga, dorongan lainnya adalah investasi. Menurut Jiro, investasi tetap baik meskipun ada Pemilu 2024. Investor juga lebih cepat keluar dari situasi wait and see karena sudah ada kepastian pemerintah baru, yaitu Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Gibran Rakabuming Raka.’
“Saya melihat ke depan akan ada peningkatan investasi,” ujar Jiro, dikutip Senin (6/5).
Namun begitu, menurutnya, ekspor tidak akan setinggi dua tahun terakhir, karena harga komoditas utama seperti batu bara hingga minyak kelapa sawit (CPO) turun drastis.
“Tantangan besar yang harus dihadapi pemerintah Indonesia dan negara lain di dunia adalah tensi geopolitik, berkaitan dengan perang besar terjadi antara Rusia dan Ukraina belum usai. Kemudian beberapa bulan lalu juga terjadi perang antara Israel dan Hamas serta memicu ketegangan antara negara maju,” paparnya.
Situasi tersebut mempengaruhi sederet persoalan yang berkaitan dengan kebutuhan orang banyak. Salah satunya energi. Perang mengakibatkan harga energi, seperti bahan bakar minyak naik drastis.
Bagi negara maju, mungkin lebih baik dalam melakukan mitigasi. Namun, untuk negara berkembang dan miskin tidak cukup banyak yang mampu melakukan penanganan.
Menurut Jiro, salah satunya karena alasan keterbatasan anggaran. Peningkatan utang yang menjadi solusi banyak negara harus hadapi tantangan suku bunga tinggi dalam waktu yang panjang. (Rmo).