Home Pariwisata Kaldera Toba di Sumut Kini Resmi Sebagai Anggota UNESCO Global Geopark

Kaldera Toba di Sumut Kini Resmi Sebagai Anggota UNESCO Global Geopark

0
SHARE
 

Matanurani, Samosir, – Kabar menggembirakan buat masyarakat Indonesia, khususnya di Sumatera Utara kawasan Danau Toba datang dari UNESCO, dengan ditetapkannya Kaldera Toba menjadi salah satu Geopark Dunia (global). Hal tersebut disampaikan Dubes RI Arrmanatha Nasir dalam keterangan resminya di KBRI Paris, Rabu (8/7).


“Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal,” jelas Dubes RI Arrmanatha Nasir dalam keterangan resmi KBRI Paris, Rabu (8/7).

Mengutip kumparannews.com, pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Selasa (7/7), anggota Dewan Eksekutif UNESCO menetapkan 16 UNESCO Global Geopark baru, termasuk Kaldera Toba di Sumatera Utara.

Sejak tahun 2015, pemerintah Indonesia telah berhasil meyakinkan UNESCO bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal, khususnya dalam hal budaya dan keaneka ragaman hayati. Dalam konteks inilah, negara anggota UNESCO mendukung Kaldera Toba dilestarikan dan dilindungi sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.

Dubes Arrmanatha mengatakan, penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark memberi kesempatan dan sekaligus juga tanggung jawab bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat setempat di geosite kawasan Danau Toba.

Dengan penetapan Kaldera Toba sebagai anggota UGG (Unesco Global Geopark) akan dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di Kawasan tersebut. Sehingga, terbuka peluang bagi masyarakat setempat untuk mempromosikan budaya, produk lokal, serta penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

“Pada saat yang sama, dengan adanya pengakuan dan perhatian dunia terhadap Kaldera Toba, pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban untuk meningkatkan dan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari Kawasan Kaldera Toba,” ungkap Arrmanatha.

Disebutkan, penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark, merupakan proses panjang dari upaya bersama berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah maupun masyarakat setempat yang tinggal di kawasan Danau Toba.

“Proses persiapan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO bagi Kaldera Toba, menunjukkan komitmen tinggi dan kerja sama yang baik dari semua pihak di Indonesia sejak awal proses, dari pengumpulan data, menyelenggarakan berbagai workshop, penyusunan dan negosiasi dokumen nominasi untuk diajukan ke UNESCO,” sebut Dubes.

Dikabarkan, sebelumnya Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus-2 September 2019.

Kaldera Toba terbentuk dari ledakan super volkano 74.000 tahun lalu. Dasar kaldera tersebut dipenuhi dengan air dan menjadi danau terbesar di Indonesia. Ribuan tahun kemudian, ditengah danau terbesar dan terluas di Asia Tenggara itu, muncul sebuah pulau besar yang dikenal dengan Pulau Samosir.

Keindahan Kaldera Toba dan kekayaan budaya yang dimiliki menjadikan Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata andalan Indonesia yang masuk dalam daftar ’10 Bali Baru’. Di masa pemerintahan Jokowi, kawasan Danau Toba telah ditetapkan juga sebagai destinasi pariwisata Super Prioritas.

Selain Kaldera Toba, Indonesia telah memiliki 4 situs UNESCO Global Geopark lainnya, yakni, Batur, Cileteuh, Gunung Sewu, dan Rinjani. Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO antara lain 10 warisan budaya tak benda 9 situs warisan budaya dan alam, serta 16 cagar biosfer yang telah tercatat di UNESCO.

Kedepan sinergitas Pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengembangkan, merawat, memelihara potensi kekayaan Geopark Kaldera Toba. Penguatan kapasitas dan pemahaman publil tentang geopark ini dapat ditingkatkan melalui lembaga pendidikan formal dan telah dibangunnya Pusat Informasi GKT di Sigulatti Samosir dan Parapat.(Kbr).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here