Home Perbankan Industri Perbankan Indonesia Dinilai Luar Biasa di Tingkat Dunia

Industri Perbankan Indonesia Dinilai Luar Biasa di Tingkat Dunia

0
SHARE

Seorang teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 di Plasa Mandiri, Jakarta, Senin (8/7/2019). Rupiah pada Senin (8/7/2019) pagi bergerak melemah 66 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.149 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.083 per dolar AS, seiring kemungkinan tidak diturunkannya suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

Matanurani, Jakarta – Industri perbankan Indonesia dipandang menjadi yang terbaik di dunia sejauh ini. Banyak faktor yang menjadi landasan atas pengakuan itu. Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk ( BCA) Cyrillus Harinowo, mengungkapkan bahwa industri perbankan dalam negeri kini luar biasa. Salah satunya unggul di rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR).

“Industri perbankan Indonesia ini bisa dikatakan luar biasa. Perbankan di dunia yang punya CAR di atas 20% sudah jarang,” kata Cyrillus ditemui di Menara BCA, Jakarta, Kamis (26/9).

Cyrillus mengatakan, saat ini CAR perbankan tanah air bisa mencapai 20% patut dibanggakan. Pasalnya, pada posisi itu bisa menjamin margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) yang saat ini terbilang tinggi atau aman.

“Itu sudah bagus, pada akhirnya memungkinkan penghasilan utama perbankan dari selisih bunga, menjamin mereka hidup lebih tenang,” tuturnya.

Dia menambahkan, pemerintah lewat otoritas keuangan sebaiknya jangan selalu terpaku dan berpatokan pada perbankan dari mancanegara, termasuk soal CAR-nya. Namun sebaliknya, Indonesia harus memamerkan keunggulan industri perbankan saat ini. “Tapi justru promosikan apa kelebihan yang kita miliki, permodalan kalau berpikir tidak efisien, kalau kita NIM kan ke investasi ini akan efisien juga,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sampai kuartal pertama 2019 masih sangat tebal. Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2019 posisi CAR masih ada di level 23,97%. Posisi tersebut meningkat dibandingkan Maret 2018 sebesar 23,32%. Meski relatif besar, pertumbuhan kredit di Tanah Air masih dinilai belum maksimal walau sudah naik 11,55% secara year on year (yoy) di kuartal pertama tahun ini.(Ktn).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here