Matanurani, Jakarta – Pada peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada hari ini Selasa (1/6), Ekonom Senior dan juga Anggota Lembaga Pengkajian MPR RI periode 2014-2019, Benny Pasaribu mengajak semua lapisan masyarakat untuk terus menyuarakan Pancasila dan diwariskan ke generasi muda sebagai acuan dasar bagi pembangunan peradaban ke depan sehingga bangsa Indonesia dapat berdiri teguh sampai dunia kiamat.
” Karakter dan identitas manusia Indonesia harus sejalan dengan isi dan makna Sila-sila dalam Pancasila. Bahkan kebijakan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, otonomi daerah, dan hubungan Internasional perlu mengacu selalu pada Pancasila,” jelas Benny.
Menurut Benny, Pancasila sudah terbukti bisa diterima oleh rakyat dan bangsa Indonesia karena bung Karno menggalinya asli dari bumi Indonesia, dari Sabang hingga Merauke dan dari Mianggas sampai Rote.
“Pancasila dapat diterima oleh semua latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan. Pancasila menjadi faktor utama yang mampu menjaga dan mengikat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah ciri kebhinekaannya,” kata Benny.
Meskipun digali dari budaya dan tradisi, namun Pancasila dapat beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tidak mudah ter-disrupsi.
Perkembangan dan aplikasi demokrasi politik dan sosial ekonomi juga dapat diakomodasi ke dalam rumah Pancasila.
Berbagai cobaan dan tantangan telah dihadapi bangsa Indonesia dan dapat dilalui dengan baik, seperti konflik antarsuku, antadaerah, antaragama/ keyakinan, kekerasan, diskriminasi, terorisme, narkoba, dan sebagainya.
“Akhirnya, saya menyampaikan Selamat dan dirgahayu Hari Lahirnya Pancasila yang ke 76. Semoga bangsa Indonesia mampu tetap merdeka, berdaulat dan bersatu guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” jelas Benny.
Untuk itu Benny mengingatkan, Pancasila tidak lagi hanya dokumen sejarah yang ditempatkan di perpustakaan atau museum. Pancasila tidak lagi hanya pajangan oleh para pejabat selama beberapa tahun belakangan ini. Pancasila tidak lagi berputar-putar di perkantoran para elit dan dihafalkan di sekolah-sekolah.
“Tetapi Pancasila harus terus dihidupkan seperti api menyala-nyala sehingga menjadi bagian nyata dari karakter, identitas, dan kehidupan setiap pemimpin dan warga negara Indonesia. Semoga!,”