Home KADIN KADIN Siap Sinergikan Konsep Koperasi Petani Modern Luwarso

KADIN Siap Sinergikan Konsep Koperasi Petani Modern Luwarso

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Senin (26/3) menerima kedatangan Luwarso, Ketua Koperasi Ar Rohmah sekaligus pimpinan PT BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat) Pangan Terhubung Pasirhalang, di Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat yang pernah disambangi Presiden Joko Widodo saat mengunjungi pabrik penggilingan beras miliknya di Sukabumi Jumat (1/9) lalu.

Presiden Jokowi saat itu mengaku kagum dengan cara pengolahan beras dan pemanfaatan petani oleh Koperasi Ar Rohmah di Kelurahan Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi karena beras ditempat itu diproses secara modern.

“Ini adalah yang sering saya sampaikan mengkorporasikan petani. Dalam skala yang besar ada economic skill dan dikerjakan dengan cara-cara modern,” kata Jokowi saat itu.

Ketua umum Kadin indonesia Eddy Ganefo bersama Ketua Pengembangan Usaha Kadin Indonesia, Raden Teddy yang turut menyambut Luwarso merasa terkesan dengan konsep koperasi petani modern Ar Rohmah.

“Kadin ingin bersinergi dengan konsep koperasi petani modern yang dilakukan oleh Luwarso. Konsep ini patut dicontoh untuk daerah-daerah di seluruh Indonesia, yang harapannya tentunya akan menuju swasembada pangan,” kata Eddy.

Eddy mengharapkan dengan terealisasikannya konsep ini akan tercipta petani-petani pengusaha yang bisa bekerjasama dengan pengusaha dan bukan berdiri sendiri.

“Kalau petani dan pengusaha berdiri sendiri akhirnya yang masuk malah para broker-broker atau para mafia-mafia. Justru petani dan pengusaha harus bergandengan agar saling menguntungkan. Petani mendapat jaminan harga yang pantas dan pengusaha mendapat jaminan suplay,” jelas Eddy.

Sementara Luwarso sendiri memaparkan konsep koperasi petani modern yang dilakukannya merupakan konsep yang berbasis economic sharing dan keuangan inklusi, sehingga selain berdampak pada penyediaan bahan pangan (swasembada pangan) juga menciptakan pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan mengurangi kesenjangan.

“Harapannya tahun ini kami akan bangun  di 65 kabupaten dan 2019 sudah bisa produksi. Targetnya bisa tercipta swasembada pangan, stabilitas pangan, dan meningkatnya kesejahteraan petani,” kata Luwarso.

Lebih dari itu Luwarso menjelaskan, PT BUMR Pangan Terhubung miliknya bergerak mengorporasikan petani dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam skala ekonomi (economic scale). Dalam mengelola manajemennya Luwarso mengaku dilakukan secara profesional dengan menggunakan aplikasi teknologi digiltal (sistem informasi multi enterprise), teknogi pasca panen yang modern dan pemasaran langsung ke pelanggan (supply chain ent to end).

Manfaat lainnya  sudah terbangunnya sistem pendataan (data base) bahan pangan yang real time, akurat, dan terpusat. Sehingga dapat terkontrol oleh pemerintah dalam pengambilan sebuah kebijakan yang tepat dalam hal pangan.

“Bagi konsumen juga diuntungkan dengan harga yang kompetitif serta kulitas yang terjamin kepastiannya karena dengan aplikasi pangan ini bisa terlacak asal usulnya dan tidak ada broker dalam rantai distribusinya,” terang Luwarso. (Smn).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here