Matanurani, Jakarta — Wabah virus corona tak hanya mempengaruhi pariwisata nasional. Sektor logistik dan perdagangan juga terimbas wabah ini.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Umum (HIPMI) Jakarta Raya (Jaya) Afifuddin Suhaeli Kalla menjelaskan dampak dari wabah corona ini dirasakan oleh dua sektor tersebut kurang lebih dalam tiga bulan terakhir. Meski begitu, Afif belum bisa merinci berapa besar potential loss dari wabah ini.
“Dalam tiga bulan ini ada bidang-bidang tertentu yang kena impact secara langsung, satu logistik, dua trading. Itu dua industri yang sangat terkena dengan adanya virus corona, barang impor masuk dan sebaliknya, logistik juga dipengaruhi cost-nya jauh lebih mahal,” kata Afif di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin (2/3).
Dia memperkirakan ada 20 persen goncangan di setiap sektor usaha karena terdampak virus corona. Dia berharap, pemerintah sigap dalam menangani virus corona, agar tidak berlarut-larut. Jika begitu, maka akan banyak sektor usaha lainnya yang terdampak.
“Jadinya mudah-mudahan bisa kita lalui supaya usaha kembali lagi normal, karena jangan berlarut-larut, saya pikir semua industri akan kena, khususnya industri pasar modal itu pasti akan kena dampak,” tambah Afif.
Terlebih lagi, banyak kerjasama bisnis dengan negara-negara yang telah terdampak corona, seperti Singapura, Jepang, dan China. “Karena virus corona akibatnya hubungan kerjasama negara terpengaruh, jadinya ke depan pemerintah harus mengambil langkah strategis untuk mengurangi penyebaran virus corona di Indonesia, supaya kegiatan bisnis tetap berjalan dengan baik,” jelasnya.
Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya, dengan selalu menjaga kesehatan, khususnya untuk para pengusaha sangat perlu berhati-hati. “Indonesia harus mulai waspada dan tingkatkan untuk masyarakat, bagaimana menjaga supaya tetap fit, karena secara bisnis sangat-sangat dirasakan oleh pengusaha,” tambah Afif.(Rep).