Matanurani, Jakarta – Marsombus Sihol Ronda Bintang merupakan kegiatan merekatkan persatuan sesama orang Simalungun di perantauan. Acara yang berlangsung meriah itu digelar di anjungan Sumatra Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (24/8).
“Kegiatan yang kami gelar ini bertujuan mempersatukan semua warga Simalungun di perantauan tanpa membedakan unsur agama,” kata Wakil Ketua Partuha Maujana Simalungun, Jan Horas V Purba dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Minggu (25/8).
Warga Simalungun yang hadir mencakup wilayah DKI Jakarta, Bogor, dan Banten. Hadir pula Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Simalungun (Himapsi) serta Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS).
“Jadi Marsombus Sihol Ronda Bintang ini intinya untuk mengokohkan persatuan seluruh elemen warga Simalungun tanpa memandang perbedaan termasuk perbedaan agama, kita bersatu dalam keragaman,” tegas Dosen Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kesatuan Bogor itu.
Pria yang juga doktor ekonomi jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut menjelaskan, semangat persatuan muncul dari perasaan untuk bersatu walau berbeda agama. “Karena kita merasa dari leluhur yang sama,” cetusnya.
Marsombus Sihol bermakna temu kangen. Di masa lalu, kegiatan itu merupakan acara muda-mudi Simalungun usai panen raya sebagai tanda syukur yang digelar pada malam. Adapun Rondang Bintang berlangsung dengan bintang terang di langit. “Jadi ini budaya anak muda Simalungun sebagai tanda bersyukur pada Tuhan. Kegiatan ini diisi dengan tari-tarian,” papar dia.
Dalam kesempatan ini, digelar pula Seminar Adat Simalungun dengan narasumber St Japaten Purba dan Pardi W Purba yang juga Ketua Umum Usaha Penyelamat Aset aset Simalungun (UPAS).
Pada malam harinya, acara ini dihadiri sekitar 600 warga Simalungun serta jajaran DPRD Simalungun, Pemerintah Kabupaten Simalungun, tokoh-tokoh Simalungun yang aktif mengembangkan kebudayaan dan seni Simalungun serta hadir tokoh tingkat nasional yakni mantan Menteri Pertanian Prof Dr Bungaran Saragih. (Mei).