Home News Pulihkan Pariwisata, Pemerintah Akan Dorong Wisatawan Domestik

Pulihkan Pariwisata, Pemerintah Akan Dorong Wisatawan Domestik

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Untuk memulihkan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19, pemerintah akan lebih mengoptimalkan kontribusi wisatawan domestik yang selama ini memberi kontribusi sekitar 55 persen. Pasalnya di tengah pandemi yang masih diliputi ketidakpastian, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) masih belum bisa diharapkan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari–Mei 2020 baru mencapai 2.929.377 kunjungan, atau turun 53,36 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 6.281.409 kunjungan.

“Selama ini kontribusi wisatawan domestik sekitar 55 persen, dan kita ingin tingkatkan ke 70 persen. Karena wisata luar negeri akan sangat sedikit pada waktu sekarang. Akan berubah orang berwisata sekarang dari luar negeri. Mereka ingin yang direct flight, tidak ingin yang singgah baru berangkat lagi,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara daring Sore Bersama LBP bertajuk “Investasi di Tengah Pandemi”, Sabtu (25/7).

Dikatakan Luhut, krisis pada sektor pariwisata yang diakibatkan pandemi membutuhkan waktu pemulihan rata-rata 10 bulan pascapandemi. Tetapi mulai saat ini pemerintah sudah mulai membuka beberapa tempat wisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan new normal, sehingga harapannya kegiatan di sektor pariwisata bisa tetap berjalan sambal tetap melakukan langkah-langkah pencegahan Covid-19.

“Mulai sekarang sudah perlahan kita buka. Kalau bahasa militernya itu, bertahap, bertingkat dan berlanjut. Kita harus hati-hati terus. Setiap langkah yang kita lakukan harus betul-betul kita antisipasi dan evaluasi dengan cermat, sehingga kita bisa memperkecil kemungkinan membuat kesalahan,” kata Luhut.(Bes).

Penanganan Covid-19
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Luhut berharap sektor pariwisata pada akhir tahun bisa kembali membuka lapangan kerja, sehingga bisa ikut kembali berkontribusi pada perekonomian Indonesia. “Kuncinya Covid-19 harus cepat ditangani. Karena orang sudah bosan juga di rumah. Turis juga ingin misalnya pergi ke Bali, Yogya, Banyuwangi, dan tempat-tempat wisata lainnya di Indonesia,” kata Luhut.

Untuk penanganan kasus Covid-19, menurutnya saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tiga bulan yang lalu. Saat ini sudah ada 65 laboratorium yang siap melakukan pengujian Covid-19, 2.889 rumah sakit Covid-19, dan juga pembangunan rumah sakit darurat, khususnya untuk karantina.

Sementara untuk penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), anggaran yang disiapkan sebesar Rp 695,2 triliun. Perinciannya adalah Rp 87,55 triliun untuk bidang kesehatan, Rp 203,9 triliun untuk program perlindungan sosial, Rp 123,46 untuk dukungan kepada UMKM, Rp 120,61 triliun untuk insentif bagi dunia usaha, Rp 53,57 triliun untuk pembiayaan korporasi dan BUMN, dan Rp 106,11 triliun untuk memberikan dukungan bagi (Bes).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here