Matanurani, Jakarta – Transformasi pertanian dari tradisional menuju modern sangat penting sebagai kunci mencapai target swasembada pangan. Melalui pertanian modern, biaya produksi bisa ditekan dan meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat.
Transformasi pertanian dari tradisional menuju modern sangat penting sebagai kunci mencapai target swasembada pangan. Melalui pertanian modern, biaya produksi bisa ditekan dan meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat.
Untuk menunjang transportasi pertanian ini, Kementerian Pertanian (Kementan) telah memberi sejumlah kemudahan, salah satunya kemudahan mendapat BBM bersubsidi untuk penggunaan alat mesin pertanian.
“Segala urusan yang berkaitan dengan para petani sudah dipermudah, ini dilakukan demi peningkatan produktivitas hasil pertanian,” tegas Mentan Amran dalam keterangannya, Selasa, 10 Juni 2025.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti menyebut sistem pertanian modern membutuhkan kesiapan SDM dan faktor pendukung lainnya.
“SDM pertanian adalah kunci. Saya ingin anak-anak muda mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” ujar Idha.
Hal lain yang dilakukan Kementan adalah dengan mendirikan Koperasi Jasa Karya Mandiri sebagai penunjang swasembada pangan.Koperasi ini sebelumnya adalah Usaha Pelayanan Jasa (UPJA) Alat dan Mesin Pertanian Karya Mandiri yang berdiri sejak 2019.
Kemudian tahun 2024, koperasi ini diubah Balai Pelatihan (Bapeltan) Provinsi Lampung dan mahasiswa menjadi Koperasi Jasa Karya Mandiri.Koperasi Jasa Karya Mandiri punya program meningkatkan efisiensi, yakni sebagai pengangkut BBM bagi petani terdaftar dan yang mendapatkan subsidi BBM.Koperasi ini juga memfasilitasi petani yang memiliki lahan tidak lebih dari 2 hektare serta petani rekomendasi dari Dinas Pertanian Kabupaten setempat.
“Pada prinsipnya koperasi itu baik karena prinsip dasarnya adalah gotong royong, sedangkan untuk permodalannya dari anggota untuk anggota,” jelas Koordinator Penyuluh Kabupaten Pringsewu, Desi Aryani. (Rmo).