Matanurani, Jakarta – Harga saham Boeing anjlok hampir 7% pada Senin (29/10) waktu setempat. Merosotnya saham Boeing usai terjadi musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Hubungan antara Lion Air dengan Boeing adalah pesawat milik maskapai itu yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat itu adalah jenis Boeing 737 Max-8.
Melansir Washington Post, Selasa (30/10), pesawat jenis Boeing 737 MAX8 ini baru dioperasikan oleh Lion Air. Lion Air menjadi pelanggan internasional penting bagi Boeing yang berbasis di Chicago. Melalui Lion Air, Boeing berharap bisa memperluas penjualannya di Asia Tenggara.
Adapun pada perdagangan Senin (29/10) waktu setempat, saham Boeing anjlok 23,68 poin atau setara 6,59% ke posisi US$335,59 per saham.
Saham Boeing sempat dibuka ke level US$360,55 per saham. Boeing sempat menyentuh level tertingginya di US$361,71 per saham.
Selain itu, Boeing juga sempat menyentuh titik terendahnya di posisi US$326,63 per saham. Saat ini, kapitalisasi pasar Boeing tercatat sebanyak US$190,58 miliar dengan p/e ratio 19,59.
Mengutip laman resmi Boeing, Senin (29/10), jenis pesawat milik Amerika Serikat (AS) ini diproduksi dan didesain Boeing Commercial Airplane. Seri ini merupakan generasi keempat dari jenis 737.
Sementara untuk jenis Max-8 mempunyai spesifikasi kapasitas maksimum 210 penumpang, serta terdiri dari dua kelas dengan kapasitas penumpang rata-rata 162-178 kursi.
Pesawat ini mempunyai jarak tempuh sejauh 6.570 kilometer (km), panjang pesawat sebesar 39,52 meter, rentang sayap sebesar 35,9 meter, dan kekuatan mesin LEAP-1B keluaran CFM International.
Di Indonesia, pesawat jenis ini digunakan Lion Air, Malindo Air, dan Garuda Indonesia.
Pesawat jenis 737 Max tercatat paling cepat terjual dalam sejarah Boeing. Secara akumulasi tercatat ada 4.700 pesanan lebih dari 100 pelanggan di seluruh dunia. (Mei).