Matanurani, Jakarta – Kopi Arabika Sipirok yang ditampilkan PLTA Batangtoru pada Indonesia Green Growth & Sustainability (IGGS) Expo 2019 menjadi idola bagi pengunjung yang memadati Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Provinsi Jawa Timur. Hal itu dikatakan Public Relation (PR) PT. North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Dede Wafiza Ashia melaui aplikasi whatsApp Kamis (27/6).
Dede yang mengaku berada di Malang lebih lanjut mengatakan, pada pembukan acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2019, Rabu (26/6), ratusan pengunjung menyerbu stand PLTA Batangtoru yang datang dari Tapanuli Selatan (Tapsel) Provinsi Sumatera Utara.
“Trio roaster dan barista handal asal Sipirok yang sengaja dibawa PLTA Batangtoru ke acara berskala nasional , Erwinsah Siregar, Bambang Heri Santoso dan Suryadi, tampak kesulitan memenuhi permintaan pengunjung yang ingin mencicipi Kopi Arabika Sipirok. Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Laksmi Dewanti, Wali Kota Malang Sutiaji, para rektor perguruan tinggi, aktivis lingkungan dan mahasiswa, antre demi mencicipi segelas Kopi Arabika Sipirok.”ujarnya.
Menurut Dede Wafiza Ashia pada Indonesia Green Growth & Sustainability Expo 2019 PLTA Batangoru sengaja menampilkan berbagai produk Kopi Arabika Sipirok hasil olahan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Tapanuli Selatan (MPIG-KTS) “Tujuannya, agar Kopi Arabika Sipirok lebih dikenal masyarakat di tingkat nasional sehingga nantinya memiliki pangsa pasar yang luas,” ujar Dede.
Dikatakan ,selain menampilkan 8 jenis olahan Kopi Arabika Sipirok yaitu premium, specialty, pea berry, wild luwak, wine, blend, natural dan honey, stand PLTA Batangtoru juga menampilkan gula semut yang bahan bakunya sama dengan gula merah.
” Ada dua pejabat eselon III di Bappeda Kota Malang yaitu Suroso dan Buddie mencicipi seluruh jenis kopi tersebut. Ada rasa fruity (buah), spyce (pedas) dan caramelnya lebih menonjol. Ini jarang ditemukan diproduk kopi lain yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Dede , ada mahasiswa Universitas Brawijaya asal Jakarta yang sedang belajar menjadi barista meminta izin membantu meracik kopi untuk pengunjung.” “Saya sudah lama dengar keistimewaan Kopi Arabika Sipirok. Tak diduga berkat PLTA Batangtoru saya meraciknya langsung bersama para roaster dan barista andal dari Tapsel,” ujar Dede menirukan calon barista berdarah Lampung dan Padang itu. (Sib).