Matanurani, Jakarta – Screenshot judul berita yang menyatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ‘korban meninggal itu sudah takdir’ beredar dan viral di media sosial. Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo memastikan postingan tersebut hoax.
Dalam postingan yang beredar dengan menyatut berita dari tempo.co, tertulis judul berita ‘Jokowi: Korban Meninggal Itu Sudah Takdir Jangan Diperpanjang Lagi’. Pihak Kominfo mengatakan narasi yang ditulis dalam berita merujuk kepada kasus meninggalnya petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Namun judul berita diedit oleh oknum.
“Pernyataan Presiden Jokowi itu adalah hasil suntingan, dan dipelintir dari tempo.co yang sengaja diganti judulnya sehingga membangun premis yang salah terhadap foto berita itu,” ujar Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu sebagaimana dilansir dari situs Kominfo, Minggu (12/5).
Ferdinandus menjelaskan, suntingan terlihat jelas dari font teks judul yang berbeda dengan font teks yang selama ini dipakai oleh situs berita tersebut. Fernandinus menegaskan, Jokowi tidak pernah membuat pernyataan ‘korban meninggal itu sudah takdir’.
“Tempo tidak pernah mempublikasikan tentang pernyataan Pak Jokowi mengenai, takdir korban meninggal. Pak Jokowi, juga tidak pernah membuat pernyataan seperti itu,” jelas Ferdinandus.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, postingan berita asli berjudul ‘Jokowi Diminta Tak Hanya Pindahkan Ibu Kota, Tapi…’. Selain hoax tentang Jokowi, Kominfo juga melaporkan isu hoax harian untuk tanggal 8 Mei 2019 sebanyak 12 hoax. Salah satunya juga menyebutkan, gudang peluru sudah diserahkan Polri untuk tembaki rakyat.(Det)