Matanurani, Jakarta – Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang menerima kunjungan Wakil Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia serta Kadin Rusia dan Dubes Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin di Kantor DPD, Senayan Jakarta, Senin, (17/7).
Salah satu poin yang dibahas adalah kerjasama bilateral antara pemerintah Rusia dan Indonesia terutama di bidang ekonomi dan investasi.
“DPD RI menyambut baik kerjasama bilateral ini terutama di bidang ekonomi dan investasi dan kesediaan pemerintah Rusia melakukan investasi pembangunan Kereta Api di Kalimantan Timur,” ujar pria yang akrab disapa OSO ini.
OSO juga berharap kerjasama investasi Indonesia –Rusia juga bisa meningkatkan kerjasama di bidang-bidang yang lain, terutama peningkatan kerjasama Kadin Rusia dan Kadin Indonesia.
“Ke depan diharapkan kerjasama dan investasi perlu ditingkatkan ke bidang -bidang lain seperti pabrik alumanium dan smelter. Dan, juga adanya kerjasama Kadin Rusia dan Kadin Indonesia,” kata OSO.
Selanjutnya Wakil Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Rusia, MS Umakhanov yang didampingi oleh DA Vozianov dari Kadim Rusia menyambut baik kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Rusia dan mengatakan keyakinannya bahwa kerjasama ekonomi dan investasi di Indonesia prospeknya sangat besar.
“Rusia sangat yakin bahwa kerjasama ekonomi dan investasi di Indonesia prospeknya sangat besar,” kata Umakhanov.
Itu sebabnya, lanjut Umakhanov delegasi Rusia yang disertai Kadin Rusia berharap agar kerjasama tersebut dapat ditindaklanjuti menjadi bisnis to bisnis, dan sekaligus mengundang Ketua DPD RI ke Rusia untuk semakin mempererat kerjasama kedua negara.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Agro Industri dan kehutanan, Dr Benny Pasaribu yang mewakili Kadin Indonesia mengungkapkan dengan kerjasama tersebut perlu juga diadakannya pertemuan lanjutan antara Kadin Indonesia dan Kadin Rusia dalam rangka meningkatkan kerjasama di bidang industri, perdagangan dan investasi
“Selain bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Kadin juga menawarkan kerjasama melalui imbal beli antara produk industri pertahanan dan kedirgantaraan Rusia dengan produk industri pertanian dalam arti luas,” jelas Benny.
Selanjutnya, menurut Benny kerjasama ekonomi dengan Rusia sangat prospektif dan Rusia memiliki kemajuan di bidang teknologi dan memiliki devisa yang cukup besar.
“Kerjasama ini diharapkan tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi, tetapi juga kerjasama di bidang pendidikan, karena pendidikan di Rusia juga tidak kalah kualitasnya daripada Eropa dan Amerka,” pungkas Benny. (Smn).