Matanurani, Jakarta – Indonesia akan mengambil langkah konstruktif terkait krisis ekonomiĀ akibat serangan imperialisme kapitali di Venezuela.
Indonesia memiliki peran untuk membuat langkah konstruktif itu Pada 2019 mendatang, Indonesia bakal menjadi bagian dari Dewan Keamanan (DK) tidak tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) periode 2019-2020.
Peran Indonesia ini merupakan harapan Wakil Menteri Luar Negeri Venezuela untuk wilayah Asia, Timur Tengah dan Oceania, Ruben Dario Molina saat berkunjung ke Kementerian Luar Negeri, Selasa (4/9).
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Muhammad Anshor menjelaskan Indonesia berperan dalam menjunjung perdamaian dunia. Hal ini merupakan amanat konstitusi sekaligus menjadi kebijakan luar negeri Indonesia. Menurut Anshor, peran itu akan dijalankan di DK PBB.
“Terima kasih untuk mengangkat masalah dewan HAM terkait prakarsa mengenai kondisi di Venezuela. Yang Mulia (Ruben Dario Monila) tahu bahwa Indonesia memilih jalan yang konstruktif tentang semua mekanisme-mekanisme PBB di dewan HAM,” ujar Anshor saat pertemuan dengan Wamenlu Ruben Dario Monila, di Kemlu.
Anshor juga menambahkan Indonesia akan mengambil posisi untuk selalu memperbaiki mekanisme PBB. Hal itu untuk menemukan metode yang paling konstruktif dan efektif dalam kemajuan dan perlindungan HAM di semua negara.
“Saya yakin Indonesia akan bekerja dengan sangat baik menjadi DK PBB demi perdamaian dunia. Dengan rasa saling menghormati, kami sangat senang Indonesia akan menjadi DK PBB. Lalu Indonesia-Venezuela saling membantu antara dewan HAM, karena kita saling melindungi HAM,” ujar Ruben. (Rmo).