Home Nasional Disiapkan Dana Investasi Rp290 Triliun untuk 10 Bali Baru

Disiapkan Dana Investasi Rp290 Triliun untuk 10 Bali Baru

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) Center siap menyalurkan investasi sebanyak Rp290 triliun untuk 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) atau disebut juga sebagai “10 Bali Baru”.

SVP Group Head PINA Taufan Wijaya mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi program 10 Bali Baru untuk mendapatkan investor yang berminat menanamkan modalnya. Skema PINA akan memanfaatkan dana jangka panjang melalui pasar modal untuk menjadi investasi langsung, investasi nirequity, atau reksa dana.

“Kami targetkan dapat menyalurkan investasi Rp290 triliun untuk pengembangan 10 Bali Baru. Adapun penyusunan master plan tersebut di lakukan bersama-sama dengan tim dari Bappenas dan Kementerian Pariwisata,” ujarnya dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata III Tahun 2018 di Jakarta.

Pengembangan 10 DPP diarahkan menggunakan skema PINA karena kebutuhan investasi yang diperlukan sangat besar. Sepuluh DPP tersebut, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan siap bersinergi dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mendatangkan investasi untuk pengembangan pariwisata. Saat ini sektor pariwisata menjadi sangat strategis mewakili sektor jasa.

Oleh karena itu, pembangunan pariwisata yang di lakukan harus lebih terencana, yaitu sebagai konsep pembangunan wilayah. Dengan demikian, akan lebih jelas multiplier effect dan juga sebagai pengungkit ekonomi suatu daerah.

“Pariwisata tidak lagi sebagai sektor, namun sebagai konsep pembangunan wilayah. Karena pariwisata sangat spesifik lokasinya di mana, apa dampak ekonominya, dan siapa yang menikmatinya. Jadi, harus bersumber dari kemauan warganya, lalu didukung pemda, dan Bappeda siap membantu agar lebih efektif,” ujar Bambang dalam kesempatan sama.

Dia mengatakan, saat ini pengembangan 10 Bali Baru sangat penting karena minat investasi ke Bali sudah over supply. Destinasi baru harus disiapkan untuk menyambut aliran investasi dari dalam dan luar negeri. Karena itu, tugas utama seluruh pihak adalah meyakinkan para investor untuk masuk ke wilayah selain Bali. (Oke).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here