Matanurani, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan upaya besar telah dan sedang dilakukan pemerintah untuk membangun kemandirian energi dan industri. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian nasional, menyerap tenaga kerja lebih banyak dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri.
Dalam pidato kenegaraannya, Jokowi mengatakan, pada tahun 2019, Indonesia sudah berhasil memproduksi dan menggunakan B20. Tahun ini, sudah mulai menggunakan dengan B30, sehingga pemerintah mampu menekan nilai impor minyak di tahun 2019.
“Pertamina bekerja sama dengan para peneliti telah berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D100, yaitu bahan bakar diesel yang 100 persen dibuat dari minyak kelapa sawit, yang sedang uji produksi di dua kilang kita. Ini akan menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani untuk kapasitas produksi 20 ribu barel per hari,” kata Jokowi dalam dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPR di gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (14/8).
Tidak hanya itu, hilirisasi bahan mentah yang lain juga terus dilakukan secara besar-besaran. Kemudia, batu bara diolah menjadi methanol dan gas. Beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi, dan sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah tinggi.
Selanjutnya, biji nikel telah bisa diolah menjadi ferro nikel, stainless steel slab, lembaran baja, dan dikembangkan menjadi bahan utama untuk baterai lithium.
“Hal ini akan memperbaiki defisit transaksi berjalan kita, meningkatkan peluang kerja, dan mulai mengurangi dominasi energi fosil. Hal ini akan membuat posisi Indonesia menjadi sangat strategis dalam pengembangan baterai lithium, mobil listrik dunia, dan produsen teknologi di masa depan,” terang Jokowi.
Prinsip yang sama juga digunakan dalam membangun kawasan-kawasan industri lainnya, termasuk pembangunan super koridor ekonomi pantai utara Jawa. Termasuk, Kawasan Industri Batang serta Subang- Majalengka sedang dikembangkan dalam waktu singkat, dirancang untuk mampu mengundang investasi berkualitas.
Sehingga dapat bersinergi dengan UMKM, memberikan nilai tambah signifikan untuk perekonomian nasional, serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Kawasan industri serupa juga akan dibangun di berbagai daerah di seluruh Indonesia, yang selalu bersinergi dengan kewirausahaan masyarakat dan UMKM, untuk menyediakan kesempatan kerja bagi generasi muda yang belum bekerja, dan meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri,” jelas Jokowi.
Oleh karena itu, lanjut Jokowi, ekosistem nasional yang kondusif bagi perluasan kesempatan kerja yang berkualitas harus terus dibangun. Penataan regulasi harus terus dilakukan. Regulasi yang tumpang tindih, yang merumitkan, yang menjebak semua pihak dalam risiko harus disudahi.
“Semua ini kita dedikasikan untuk perekonomian nasional yang adil, untuk kepentingan yang sudah bekerja, untuk kepentingan yang sedang mencari kerja, untuk mengentaskan kemiskinan, dengan menyediakan kesempatan kerja yang berkualitas seluas-luasnya,” tutur Jokowi.
“Kita ingin semua harus bekerja. Kita ingin semua sejahtera,” tegas Jokowi.(Bes).