Matanurani, Jakarta – Presiden Terpilih Prabowo Subianto memiliki tugas berat selama lima tahun mendatang. Apalagi Indonesia kini sudah jadi negara importir untuk semua barang dan jasa.
Demikianlah disampaikan oleh Burhanuddin Abdullah, Dewan Penasihat Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara UOB Economic Outlook 2025, Rabu (25/9).
“Kita memang akan melakukan banyak hal di pemerintahan tapi lebih ke persoalan-persoalan yang strategis dan mendasar tadi,” ujarnya.
“Karena kita tahu bagaimana kita temukan diri kita setelah reformasi kita menemukan diri kita menjadi net importer of everything dari pangan manufaktur,” terang Burhanuddin.
Dirinya menyadari, upaya untuk menghapus nama negara impotir telah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Hanya saja realitanya belum terwujud. Misalnya saja soal swasembada pangan.
“Jadi political will-nya sudah ada di pidato-pidato kita ada swasembada pangan political will dalam SK sudah ditulis. Masalahnya adalah kita tidak punya kapasitas untuk mengimplementasikan, apakah itu anggarannya tidak ada atau apakah itu manusianya yang tidak siap mengerjakan itu,” paparnya.
Pemerintahan Prabowo, kata Burhanuddin akan memastikan kapasitas implementasi dikedepankan. Kemudian memastikan dukungan dari semua pihak agar kebijakan berjalan sesuai rencana.
“Kita beri anggaran secukupnya seperti yang diperlukan, kita pilih orang-orang yang ahli di bidangnya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut dan dengan hanya cara itu saya kira bisa melakukannya,” pungkasnya.(Cnb).