
Matanurani, Washington – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengumumkan akan memberi bantuan US$ 50 miliar (Rp 708,7 triliun) pada Rabu (4/3/2020) waktu setempat untuk membantu memerangi virus corona.
Georgieva kepada CNBC mengatakan, bahwa dana bantuan itu difikuskan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan pasar berkembang. Sebagian besar uang itu bebas bunga, dan sejumlah negara tidak perlu memiliki program yang sudah ada sebelumnya dengan IMF untuk berpartisipasi.
“Apa yang kami lakukan saat ini adalah meninjau kebutuhan keuangan masing-masing negara. IMF ingin terlibat dengan negara-negara ini untuk memastikan mereka mengetahui sumber dayanya, dan kami segera menanggapi mereka,” kata Georgieva. “Ini merupakan tahap awal, tetapi saya meyakinkan bahwa kami akan bertindak cepat saat permintaan datang.”
Sebanyak 90.000 kasus dikonfirmasi akibat corona di seluruh dunia. Epidemi ini telah menyebabkan pembatasan perjalanan yang di pusat ekonomi utama di Tiongkok dan Italia.
“IMF ingin dana bantuan tahap pertama ini digunakan untuk meningkatkan sistem perawatan kesehatan dan program stimulus fiskal yang ditargetkan membantu likuiditas,” kata Georgieva.
IMF juga bekerja sama dengan Bank Dunia untuk membantu negara-negara mendapatkan beberapa peralatan medis, seperti masker dan peralatan pernapasan, yang digunakan untuk memerangi virus.
Bank Dunia mengumumkan program bantuan US$ 12 miliar pada Senin (2/3) untuk membantu negara-negara miskin guna meningkatkan sistem kesehatan dan ekonomi dari epidemi corona.
Negara-negara di seluruh dunia juga harus mempertimbangkan untuk membuat langkah-langkah membantu perekonomian selama perlambatan ekonomi global, seperti memberi kredit untuk bisnis UKM dan program untuk membayar pekerja yang cuti bekerja. “Kami pikir sekarang saatnya untuk mengambil tindakan pencegahan sebelum wabah menjadi lebih parah,” kata Georgieva.
Dia mengatakan sebelumnya di sebuah acara di Washington, DC, bahwa, dunia dihadapkan dengan melemahnya permintaan perdagangan dan pariwisata, komoditas, dan kondisi keuangan yang ketat. “Kami menyerukan respons kebijakan tambahan untuk mendukung permintaan dan memastikan pasokan kredit yang memadai,” tambahnya.
Pengumuman ini datang di tengah tindakan terkoordinasi bank sentral global. Federal Reserve AS mengumumkan pemangkasan 50 basis poin Selasa dan Bank Kanada menindaklanjuti dengan langkah yang sama besarnya pada Rabu.(Bes).