Matanurani, Jakarta — Nilai ekspor Indonesia ke China sepanjang 2017 mengalami kenaikan sebesar 34,10 persen dibandingkan nilai ekspor periode yang sama tahun sebelumnya.
“Semua komoditas ekspor kita (Indonesia) ke China mengalami kenaikan,” kata Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing Dandy S Iswara seperti dikutip Antara, Selasa (27/2).
Dandy Iswara menyebutkan nilai ekspor Indonesia ke China pada 2017 menembus angka US$28,50 miliar. Angka tersebut jauh melampaui nilai ekspor dua tahun sebelumnya yakni pada 2015 yang hanya US$19,81 miliar atau 2016 sebesar US$21,25 miliar.
Dengan pangsa ekspor ke China sebesar 1,59 persen pada 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-14 di bawah Singapura dan Vietnam.
Data Lembaga Bea dan Cukai China menguraikan pangsa ekspor Indonesia ke China pada 2017 juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2015 yang hanya 1,24 persen dan 2016 sebesar 1,39 persen.
Sementara itu, impor Indonesia dari China pada 2017 juga mengalami kenaikan, tetapi tak lebih signifikan dibandingkan kenaikan ekspor Indonesia ke China.
Pada 2017, nilai impor Indonesia dari China sebesar US$34,85 miliar atau naik 6,17 persen dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya US$32,83 miliar.
Dandy merasa yakin nilai ekspor Indonesia ke negara berpenduduk terbanyak di dunia itu akan mengalami kenaikan pada 2018, menyusul keran impor komoditas pertanian yang makin terbuka dari Indonesia.
Pada tahun ini, Indonesia kembali mendapatkan izin untuk mengekspor manggis yang sempat dihentikan selama dua tahun.
China juga memberikan kesempatan yang luas kepada Indonesia untuk mengekspor minyak kelapa sawit dan sarang burung walet. (Cen).
